TEMPO.CO, London - Sebuah perburuan internasional dilakukan atas pelaku eksekusi James Foley, jurnalis asal Amerika serikat yang sebelumnya disandera militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam sebuah tayangan video, Foley dipenggal kepalanya oleh seorang anggota ISIS yang diidentifikasi sebagai 'Jihadi John', simpatisan ISIS asal Inggris.
John diketahui sebagai salah satu dari tiga jihadis yang meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan ISIS di Suriah. Mereka bertiga dijuluki "The Beatles" oleh anggota ISIS lainnya, merujuk pada negeri asal ketiganya yang sama dengan asal kelompok musik itu.
Times of London melaporkan John adalah warga Inggris keturunan Pakistan. Alih-alih dipasang ISIS di garis depan, John dan sesama mulitan asal Inggris yang dijuluki "Paul" dan "Ringo," bertugas menjaga tahanan Barat yang digunakan sebagai sandera.
"Ada laporan bahwa mereka telah cukup brutal dalam memperlakukan sandera mereka. James Foley yang mendapat perlakuan paling kejam karena dia warga AS," tulis BBC.
John digambarkan sebagai "terdidik, cerdas, dan sangat berkomitmen pada kelompoknya". Sumber Telegraph melaporkan, John juga merupakan negosiator utama dalam negosiasi uang tebusan yang menyebabkan pelepasan 11 sandera awal tahun ini.
Inggris dan intelijen AS dikabarkan berebut untuk mengetahui lebih lanjut tentang latar belakang John. Berdasarkan aksennya dan bagaimana dia mengucapkan kata "Muslim" dalam video, ahli bahasa percaya John berasal dari timur atau selatan London dan memiliki pengetahuan bahasa Arab. Pakar linguistik Prof Paul Kerswill mengatakan kepada Guardian, aksennya khas aksen komunitas multikultur London.
Lebih dari 500 warga Inggris berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Beberapa diyakini sebagai anggota yang paling "kejam dan tak berperasaan". Teleghraph melaporkan, sekitar 20 hingga 30 orang diantaranya tewas saat berperang.
TELEGRAPH | TIMES OF LONDON | INDAH P
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi
Jokowi dan JK Mulai Silang Pendapat Soal Kabinet
Usai Sidang MK, Adik Prabowo Mantu
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
32 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya