Eksekusi Foley, ISIS Juga Tahan Wartawan AS Steven

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 20 Agustus 2014 09:38 WIB

Militan ISIS berbicara di sebelah jurnalis Amerika Steven Sotloff dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial pada 19 Agustus 2014. Militan mengatakan nyawa Sotloff bergantung kepada aksi yang dilakukan Amerika di Irak. Amerika masih meneliti keaslian video ini. REUTERS

TEMPO.CO, Damaskus - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim telah mengeksekusi wartawan foto asal Amerika Serikat, James Wright Foley. Mereka juga mengancam akan menghabisi wartawan AS lainnya jika Presiden Barack Obama tidak menghentikan serangan udaranya di Irak. (Baca: ISIS Rilis Video Pemenggalan wartawan AS)

Sebuah video grafis yang dikutip dari NBC News pada Rabu, 20 Agustus 2014, menunjukkan Foley, jurnalis lepas untuk layanan berita yang berbasis di AS, Global Post, membacakan ancaman terhadap AS sebelum dieksekusi oleh milisi ISIS. Foley sebelumnya diculik saat meliput di Suriah dua tahun lalu. Video itu juga mencuplik pidato Obama yang mengatakan AS secara resmi memulai serangan udara di Irak. (Baca: Berkaos ISIS, Pedagang Es di Tegal Ditangkap)

Foley diculik di bawah todongan senjata di dekat Kota Taftanaz di Suriah utara pada Hari Thanksgiving tahun 2012. Sejak itu, tak ada kabar darinya. "Kabar terakhir adalah bahwa ia diculik pada Hari Thanksgiving di Provinsi Idlib. Namun kita tidak tahu siapa membawanya atau mengapa," ujar ayah Foley, John. (Baca: Inggris Turun Tangan Bantu Irak Hadapi ISIS)

Foley, yang berasal dari Rochester, New Hampshire, merupakan koresponden lepas untuk Timur Tengah dan Afrika Utara. Ia melaporkan tentang konflik di Irak, Afganistan, dan Libya. Ia juga pernah disekap selama 44 hari saat meliput. (Baca: Tiga Daerah 'ISIS' Terbanyak di Indonesia)

Dalam video tersebut, ISIS mengklaim menahan wartawan lainnya, Steven Joel Soltoff. Setelah melakukan eksekusi, seorang pejuang ISIS berdiri di samping pria yang diidentifikasi sebagai Soltoff dan menyatakan, "Kehidupan warga negara AS ini, Obama, tergantung pada keputusan Anda berikutnya." Sotloff, jurnalis lepas yang bekerja untuk beberapa kantor berita, menghilang di Suriah pada Agustus 2013.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, menuturkan komunitas intelijen tengah bekerja secepat mungkin untuk menentukan keaslian video itu. "Jika asli, itu sebuah pembunuhan brutal atas seorang wartawan AS yang tidak bersalah, dan kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan teman-temannya," katanya.

NBC NEWS | INDAH P.

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan
Chairul Tanjung Bakal Rangkap 6 Jabatan Menteri
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya