Ketahuan Minum Saat Ramadan, Bocah Disiksa ISIS  

Reporter

Kamis, 7 Agustus 2014 13:35 WIB

Puluhan tentara Irak tengkurap di jalanan saat akan dieksekusi oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah. Militan ISIS menembaki 200 tentara Irak yang yang telah menyerahkan diri di Provinsi Salaheddin pada 14 Juni 2014. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Kobani – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah merekrut sejumlah bocah. ISIS mengklaim para bocah itu bergabung karena ingin mendirikan negara Islam. Akan tetapi, seorang remaja berusia 14 tahun bernama Lawand yang berhasil melarikan diri dari kamp pelatihan ISIS di Kota Kobani, Suriah, menyatakan bahwa mereka mengalami siksaan. (Baca: ISIS Cekoki Anak-anak dengan Video Pemenggalan)

Kepada The Daily Beast, Senin, 4 Agustus 2014, Lawand bercerita pada bulan Ramadan lalu seorang rekannya diikat di tiang gawang lapangan sepak bola lantaran ketahuan minum. Milisi ISIS mengikatnya seperti disalib. Ia kemudian disiram dengan air panas dan dipukuli dengan tongkat. (Baca: ISIS Rekrut Anak-anak untuk Berperang)

Saat bulan Ramadan kemarin, anak-anak yang biasanya ditahan di sel penjara berukuran 3x4 meter dengan kapasitas sekitar 20 orang itu memang diizinkan meninggalkan penjara. Mereka bergabung dengan siswa lain di sekolah terdekat.

Lawand, yang diculik pada awal Mei lalu dan berhasil kabur pada akhir Juli ini, mengaku juga pernah mendapat siksaan. Saat itu ia dipanggil oleh seorang militan dan diminta mengidentifikasi foto sejumlah tentara YPG yang mungkin ia kenali. Unit Perlindungan Rakyat (YPG) merupakan milisi etnis yang gencar melakukan serangan pada ISIS.

Lawand semula berpura-pura tidak tahu tentang foto-foto itu. Milisi ISIS memasukkan dia ke dalam ban mobil yang menggantung di langit-langit. Lawand dipukuli hingga akhirnya dia membeberkan apa yang ia ketahui.

Ruang penyiksaan ini berada di bagian bawah dari sel penjara tempat anak-anak ditahan. Anak-anak sering kali mendengar jeritan bocah lain yang tengah disiksa. Hal ini menambah pilu dan ketakutan di hari mereka.

Anak-anak telah menjadi korban atas gempuran ISIS di Irak dan Suriah. Mereka juga sering dilibatkan dalam propaganda yang mengajak umat muslim bergabung dan mendirikan khalifah (sebuah negara Islam)

Dengan menunjukkan keterlibatan anak-anak, ISIS ingin mengesankan bahwa perang jihad merupakan sesuatu yang umum yang juga bisa dan harus dilakukan oleh anak-anak untuk menegakkan hukum Islam versi mereka.

ANINGTIAS JATMIKA | THE DAILY BEAST

Terpopuler
Pria Berjanggut Dilarang Naik Bus di Xinjiang
Arab Saudi Biayai Tentara Libanon Rp 14 Triliun
Israel Tangkap Tersangka Pembunuh Tiga Remaja

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya