Aksi Solidaritas Menentang ISIS Bermunculan  

Reporter

Selasa, 5 Agustus 2014 03:39 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Yawar Nazir/Getty Images

TEMPO.CO, Kopenhagen, Denmark - Aksi protes atas kekejian dan brutalitas kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merebak di mana-mana. Seperti dilaporkan situs berita Rudaw.net, demonstrasi merebak di sejumlah negara, seperti Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Swedia, Denmark, dan Australia.

Rata-rata demonstrasi yang digelar umat Nasrani itu dilakukan untuk mengecam kekejaman yang dilakukan ISIS atas saudara-saudara mereka di Irak. Pekan lalu, ISIS menguasai Mosul, salah satu kota di negara itu, yang punya populasi Nasrani terbesar kedua di Irak. Bahkan ISIS menghancurkan kuburan Nabi Yunus. (Baca: ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya)

Para demonstran di sejumlah negara meneriakkan seruan untuk melindungi kaum Nasrani di Irak. Mereka juga meminta aksi ISIS dihentikan. Aksi ini juga diikuti umat muslim, baik Sunni maupun Syiah, serta kelompok lainnya. "Saya datang untuk mendoakan saudara kami yang beragama Kristen di Irak," kata Khalil Yassin, ulama Sunni dan Ketua Pusat Budaya Irak di Kopenhagen, Denmark. "Kami juga menyerukan penghapusan diskriminasi ras dan agama." (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)

Berbagai aksi protes muncul setelah pemimpin gereja Katolik terbesar di Irak, Louis Raphael Sako, meminta dukungan internasional. "Aksi ISIS di Mosul yang mengatasnamakan jihad dan pesan-pesan untuk mendirikan negara Islam mulai mengancam umat Nasrani," katanya. Adapun Uskup Kopenhagen Czeslaw Kozon mengatakan para pemimpin negara Barat harus segera bersikap. "Sayangnya, belum ada perhatian serius atas hal ini." (Baca: Mosul Tak Lagi Ramah untuk Orang Kristen)

Kota Mosul di Provinsi Niniveh merupakan rumah bagi sekitar 60 ribu umat Nasrani Irak. Sebagian memilih mengungsi ke daerah Kurdistan setelah ISIS menguasai kota tersebut. Umat Nasrani Irak merupakan salah satu komunitas Kristen tertua di dunia. (Baca: ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak)

Aksi mengecam ISIS terus bermunculan. Pekan lalu, dua menteri senior Prancis menyatakan akan memberikan suaka bagi umat Nasrani Irak yang mengungsi ke Prancis. Lalu seratus anggota parlemen Prancis juga ikut turun ke jalan di Paris, berdemonstrasi menentang ISIS.

Demo serupa juga dilakukan warga di Washington dan London. Di Australia, Dewan Gereja setempat mendesak pemerintah menekan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera bertindak. Mereka juga menyumbang uang sebesar US$ 30 ribu untuk para pengungsi.

RUDAW.NET | PRAGA UTAMA


Berita Lainnya:

Apa Beda ISIS dengan Teroris Lainnya?
Bagaimana ISIS Masuk Indonesia?
ISIS Kuasai 3 Kota di Utara Irak
Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya