Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN  

Reporter

Senin, 4 Agustus 2014 07:02 WIB

Foto yang beredar di media sosial, disebut-sebut sebagai acara baiat Abu Bakar Ba'asyir untuk mendukung ISIS di Lapas Nusakambangan. Dirjen Lembaga Pemasyarakatan sedang melakukan pengecekan dari mana asal-usul foto ini dan akan melakukan sidang tim pengamat Lapas untuk mengevaluasi kenapa ada kamera bisa masuk ke lapas Nusakambangan. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung kelompok ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menyebar ke beberapa negara anggota ASEAN, di antaranya Malaysia dan Filipina. Namun, jumlah pendukung ISIS terbesar ada di Indonesia.

"Di Malaysia ada yang sudah ditangkap pada bulan April dan Mei," kata Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict Sidney Jones saat ditemui di kantornya, Jumat, 1 Agustus 2014. (Baca:Atasi ISIS, BNPT Gandeng Organisasi Internasional)

Di Filipina, ujarnya, sejumlah anggota kelompok separatis Abu Sayyaf, Front Pembebasan Islam Moro, dan Angkatan Bersenjata Rakyat Baru telah dibaiat sebagai pendukung pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

Media Malaysia, The Star, pada 14 Juni lalu memberitakan seorang warga Malaysia bernama Ahmad Tarmimi, 26 tahun, melakukan aksi bom bunuh diri di markas besar pasukan elite Irak, SWAT, di al-Anbar, pada 26 Mei 2014. Aksi bom itu menewaskan 25 pasukan elite Irak.(Baca:Bagaimana ISIS Masuk Indonesia?)

Pria pekerja pabrik ini disebut warga Malaysia pertama yang melakukan aksi bunuh diri sebagai anggota ISIS. Para milisi melatih Ahmad di Port Dickson akhir tahun lalu sebelum melakukan aksi bom bunuh diri.

Di situs resmi ISIS, wajah Ahmad ditayangkan sebagai mujahid Malaysia yang tewas dalam operasi ISIS. Di akun Facebook, Ahmad mengabarkan dirinya pertama kali ke Suriah melalui Turki dan kemudian ke Irak. Di sana ia melakukan bom bunuh diri.

Pendukung ISIS di Filipina juga diperkirakan sudah muncul sejak tahun lalu. Penangkapan terhadap seorang ustad warga Australia, Robert Cerantonio alias Musa, 29 tahun, pada Jumat pagi, 11 Juli 2014 di Kota Lapu-lapu, Cebu, Filipina, sebagai bukti upaya perekrutan warga Filipina sebagai pendukung ISIS melibatkan warga asing. Robert secara aktif melakukan ceramah dan perekrutan pendukung ISIS di Basilan dan Sulu, provinsi yang terletak di selatan Filipina. (Baca:2 Juta WNI Disebut Sudah Dibaiat ISIS)

Robert menggunakan sosial media untuk merekrut pendukung ISIS seperti Facebook dan Youtube. Lewat YouTube, ia menyerukan jihad dan ajakan berperang di Irak dan Suriah serta membunuh para pemimpin Barat.

Ditemukan juga dua video menunjukkan sejumlah warga muslim di Filipina yang menyatakan dukungannya ke ISIS. Bendera ISIS ditayangkan di video itu.

Menurut Sidney, dukungan sejumlah warga ASEAN terhadap ISIS masih bersifat dukungan moral daripada niat untuk membuka kantor resmi ISIS di ASEAN. "Tapi kita tidak tahu kalau lambat laun akan menuju ke situ (membuat kantor resmi ISIS di ASEAN)," ujarnya. (Baca:Beredar Foto Ba'asyir Dibaiat Dukung ISIS)

Untuk mencegah menguatnya ISIS di ASEAN, kata Sidney, pemerintah negara-negara ASEAN perlu menyikapi serius masalah ini. "Kita harus melihat ke depan perkembangannya akan seperti apa," kata pengamat masalah terorisme ini.

THE STAR | THE GUARDIAN | MARIA RITA




Baca juga:
Gaya Asyik Polisi di Jembatan Comal
Vermaelen Pilih Barcelona, MU Pun Gigit Jari
Pembatasan BBM Subsidi Takkan Kerek Harga
Ebola Renggut 729 Nyawa di Afrika







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya