TEMPO.CO, Delaware - Presiden Barack Obama memicu kemarahan warga jejaring sosial di Amerika Serikat karena dianggap terlalu santai dalam menyampaikan belasungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina. Ia menyebut soal musibah itu kurang dari satu menit sebelum melanjutkan 16 menit berikutnya untuk berbicara sambil bercanda tentang kebutuhan untuk memperluas infrastruktur transportasi di AS.
Dalam pidatonya, ia menyebut kecelakaan itu "tampak seperti tragedi yang mengerikan'. Ia juga menyatakan masih mencari informasi untuk menentukan apakah ada warga negara Amerika di atas pesawat.
Sebuah laporan Reuters sebelumnya mengklaim bahwa sebanyak 23 warga AS telah tewas dalam musibah itu.
Obama membuat pernyataan di Wilmington, Delaware. Setelah melontarkan beberapa kalimat duka, ia menyatakan kegembiraannya bisa kembali ke kota ini. Ia membumbui pidatonya dengan lelucon-lelucon kecil.
Banyak netter mengungkapkan kekecewaannya atas cara Obama menyampaikan bela sungkawa.
Mantan penyiar CNN, Piers Morgan, menuliskan cecuit ketidaksukaannya dalam akun pribadinya di Twitter. "Sebanyak 23 warga Amerika tewas dan dia mengatakan 'sepertinya sebuah tragedi yang mengerikan' kemudian kembali membuat lelucon?" tulisnya.
Penyanyi pop Josh Groban menimpali, "Saya setuju. Sungguh pidato yang buruk. Saya sangat terkejut."
Tak hanya warga AS yang berkomentar. Daniel Hannan, seorang politisi Inggris, menuliskan cecuitnya. "Mendengarkan pernyataan Obama tentang tragedi penerbangan itu, pikiran saya kembali ke Reagan 31 tahun yang lalu."
Gedung Putih melaporkan, Obama telah menelepon Presiden Ukraina Petro Poroshenko untuk mengingatkan pentingnya mencegah terjadinya penyalahgunaan puing-puing dari pesawat jet jenis Boeing 777 agar tak dikuasai pemberontak. Dia juga menyatakan AS "menawarkan semua bantuan yang memungkinkan segera untuk menyelidiki apa yang menyebabkan pesawat menukik dari langit dengan 298 penumpang pada 18 Juli 2014."
REUTERS | INDAH P
Berita terkait
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu
7 hari lalu
Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.
Baca SelengkapnyaPM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X
11 hari lalu
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.
Baca SelengkapnyaElon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya
18 hari lalu
Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru
Baca SelengkapnyaCara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah
46 hari lalu
Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
46 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaCara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet
47 hari lalu
Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur "Lupa Kata Sandi". Berikut ini beberapa cara lainnya.
Baca SelengkapnyaUang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk
5 Maret 2024
Sejumlah mantan pejabat level eksekutif di Twitter melayangkan gugatan ke Elon Musk karena belum juga membayar uang pesangon setelah dipecat Musk
Baca SelengkapnyaKorban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua
3 Maret 2024
Ibu korban bullying geng pelajar Binus School Serpong, W, buka suara soal viral foto buah hatinya memegang diduga botol miras saat di rumah sakit
Baca SelengkapnyaKominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online
2 Maret 2024
Kominfo merespon keluhan warganet yang geram dengan maraknya promosi judi online di platform media sosial X, dulu Twitter.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan Jemput Paksa Twitter karena Iklan Judi Online?
2 Maret 2024
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengagendakan memanggil Twitter karena adanya iklan judi online.
Baca Selengkapnya