ISIL Gunakan Kendaraan Tempur AS di Suriah

Reporter

Senin, 23 Juni 2014 17:49 WIB

Dua supir truk mengambil Al Quran yang di distribusikan oleh pasukan dari Negara Islam al-Qaida yang terinspirasi dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kota utara pusat Mosul, 225 kilometer barat laut dari Baghdad, Irak (22/6). AP

TEMPO.CO, Damaskus -- Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) menggunakan kendaraan tempur buatan Amerika Serikat yang disita dari negara tetangganya, Irak, untuk bertempur melawan pesaingnya di Suriah.

ISIL, kelompok bersenjata yang berafiliasi kepada al-Qaeda dan menginginkan kekhalifahan Islam di negara Irak dan Suriah, telah membuat kemajuan dalam meraih kemenangan di Irak dalam dua pekan ini. Mereka berhasil mengontrol sebelah utara Mossul dan wilayah yang berbatasan dengan Suriah.

Kemajuan di Irak tampaknya berkat dukungan dari cabang-cabang ISIL di Suriah. Mereka bertempur dengan angkatan bersenjata Presiden Bashar al-Assad dan juga pesaingnya, Tentara Pembebasan Suriah, kelompok bersenjata yang lebih moderat.

Menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights, kelompok pemantau berbasis di London, untuk pertama kalinya para pejuang ISIL menggunakan Humvees, kendaraan tempur buatan AS, dalam peperangan di kawasan sebelah utara Suriah, Provinsi Aleppo.

"Kendaraan militer 4x4 itu tampaknya diperoleh saat ISIL melakukan ofensi besar-besaran di Irak, kemudian digunakan untuk menguasai sejumlah desa di luar Kota Azaz, dekat perbatasan Turki," ujar Observatory. Lembaga ini melanjutkan, "ISIL di Suriah telah dipasok puluhan kendaraan tempur dari Irak."

AS telah lama memasok kendaraan Humvee kepada pasukan Irak yang bertempur untuk menghadapi berbagai kekerasan setelah pasukan AS mengakhiri pendudukan pada 2011. Para pejuang ISIL acapkali mendapatkan perlengkapan militer yang ditinggalkan pasukan Irak, termasuk berbagai kendaraan tempur.

Observatory juga mengungkapkan bahwa ISIL telah menculik 20 siswa sekolah Kurdi di sebuah jalan di utara Suriah hanya beberapa pekan setelah kelompok ini menculik 145 mahasiswa di Aleppo. "Keluarga dan warga di kawasan tersebut takut ISIL akan menggunakan mahasiswa yang diculik itu lalu dimanfaatkan membawa bom mobil atau serangan bom bunuh diri," jelas Observatory.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita lain:
Dirampok, Caddy Golf Melawan dengan Tendangan Maut
Rapor Merah DKI, Jokowi Diminta Mundur
Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung
Midnight Sale, Pengunjung Serbu Sepatu dan Tas
Ini Tip Midnight Sale dari Pengusaha Mal
Tip Hindari Kehabisan Tenaga Saat Midnight Sale
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar







Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya