Tiga Wilayah Dikuasai, Irak Terancam Gelap Gulita

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 23 Juni 2014 10:24 WIB

Seorang pasukan dari Negara Islam al-Qaida yang terinspirasi dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memantau situasi lalu lintas di kota utara pusat Mosul, 225 kilometer barat laut dari Baghdad, Irak (22/6). Pasukan Negara Islam Al-Qaida membagikan Al Quran pada para pengendara yang melintas daerah ini. AP

TEMPO.CO, Bagdad -- Pejuang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menguasai tiga perbatasan yang biasa digunakan untuk menyeberang ke Suriah dan Yordania. Jatuhnya wilayah ini dikhawatirkan banyak pihak bakal mengancam pasokan listrik utama negara itu.

Dengan jatuhnya tiga kota dan empat kota lain di sekitarnya, ISIS kini sudah menguasai wilayah sepanjang Sungai Efrat hampir 300 km dari Mosul di utara ke kota asal Saddam Hussein, Tikrit. Di wilayah itu terdapat satu pembangkit listrik terbesar di Irak, bendungan Haditha.

Penaklukan kali ini terjadi saat Bagdad aktif melakukan lobi-lobi intensif untuk membentuk pemerintahan inklusif yang bisa menyatukan seluruh rakyat. Menteri Luar Negeri AS John Kerry dijadwalkan tiba di ibu kota Irak pada Senin untuk antara lain bertemu dengan parlemen Irak. Namun, pembicaraan yang direncanakan dengan perwakilan Iran tak dibahas.

ISIS, yang semula hanya menguasai Provinsi Anbar di barat negeri itu, kian menintensifkan serangan. Empat kota berhasil dikuasai dalam beberapa hari terakhir. Para pejabat Irak mengatakan militan ISIS mengambil alih persimpangan Turaibil dengan Yordania dan persimpangan Walid yang menghubungkan negara itu dengan Suriah setelah pasukan pemerintah ditarik keluar dari wilayah itu. Al-Qaim, sebuah kota yang bergolak di perbatasan Suriah, jatuh sehari sebelumnya.

Tiga kota lainnya, Rawah, Anah, dan Rutba, jatuh pada Hari Sabtu. Rutba adalah di jalan raya utama dari Bagdad menuju Yordania. Jalan ini adalah jalur arteri untuk penumpang dan barang, meskipun telah jarang digunakan dalam beberapa bulan terakhir karena memburuknya keamanan.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memperingatkan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu bahwa ISIS bisa menyebar ke negara-negara tetangga dan menimbulkan "ancaman jangka menengah dan panjang" bagi AS. "Kita semua harus waspada," katanya.

Namun, ia menyatakan ISIS hanyalah sebuah organisasi, seperti halnya Al-Qaeda di Yaman dan Boko Haram di Afrika Barat. Ia membantah kelambanan AS di Suriah dan Irak telah menyebabkan krisis di wilayah itu.

GUARDIAN | INDAH P






Berita Terpopuler:
Dirampok, Caddy Golf Melawan dengan Tendangan Maut
Rapor Merah DKI, Jokowi Diminta Mundur
Tasikmalaya Diguncang Gempa 5,5 Skala Richter
Sebelum Tewas, Praja Sempat Chatting dengan Teman

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

20 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

31 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

31 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

32 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

32 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya