Gembong narkoba Joaquin "Shorty" Guzman dikawal tentara saat tiba di Lapangan terbang Angkata Laut di Mexico City (22/2). Joaquin merupakan gembong narkoba paling dicari di Meksiko. REUTERS/Henry Romero
TEMPO.CO, Meksiko City – Dua belas mayat ditemukan di belakang sebuah truk pick-up di negara bagian Sinaloa, barat laut Meksiko. Menurut keterangan polisi pada Senin, 9 Juni 2014, kekerasan di wilayah ini semakin meningkat sejak gembong narkoba Joaqui “Shorty” Guzman ditangkap pada Februari lalu.
Dikutip dari Reuters, Selasa, 10 Juni 2014, menurut Jaksa Agung Negara Bagia Sinaloa Antonio Higuera, semua korban berjenis kelamin laki-laki. Akan tetapi, belum ada seorang pun yang didentifikasi.
Di lain pihak, menurut seorang pejabat di kantornya, tiga dari 12 korban menggunakan rompi taktis “seolah-olah mereka polisi”. Namun, belum jelas apakah mereka polisi atau anggota geng. Semua korban tewas karena tembakan.
Kasus kekerasan meningkat hingga 25 persen sejak penangkapan Guzman. Meksiko memang dikenal sebagai negara dengan angka kekerasan tertinggi yang melibatkan geng narkoba. Tercatat 90 ribu orang tewas sejak tahun 2006 ketika Presiden Felipe Calderon memerintahkan militer untuk memerangi kartel obat bius.
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.