Australia Turunkan Level Hubungan dengan Thailand

Reporter

Editor

Natalia Santi

Sabtu, 31 Mei 2014 19:36 WIB

Seorang wanita menuliskan pesan anti-kudeta di punggungnya sata mengikuti protes di Bangkok, Thailand (25/5). AP/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Canberra - Australia menurunkan tingkat hubungan dengan Thailand terkait dengan kudeta militer di negeri itu, Sabtu, 31 Mei 2014. Pemimpin junta militer Thailand juga dilarang bepergian ke Australia. (Baca: Linimasa Krisis Thailand Menuju Kudeta Militer )


“Sejalan dengan keprihatinan kami, Australia mengurangi jalinan hubungan dengan militer Thailand serta menurunkan interaksi dengan pimpinan militer Thailand,” kata Menteri Luar Negeri Julie Bishop dan Menteri Pertahanan David Johnston dalam pernyataan bersama.


Amerika Serikat dan pemerintah asing lainnya mengutuk kudeta militer 22 Mei, dan mengimbau agar Thailand segera kembali ke jalur demokrasi. (Baca: Pentagon Batalkan Latihan Perang dengan Thailand )


Pemerintah Australia menunda tiga aktivitas kerja sama dengan militer Thailand dan mencegah para pemimpin kudeta bepergian ke Australia.


Pemimpin kudeta, Jenderal Prayuth Chan-ocha mengatakan pemilihan umum tidak akan digelar sedikitnya dalam satu tahun ke depan. Dia mengedepankan reformasi sebelum pemilu.


Advertising
Advertising

“Reformasi hanya bisa diterapkan jika ada perdamaian dan stabilitas dan itu akan memakan waktu satu tahun,” kata Jendral Prayuth, Jumat malam. (Baca:


Militer mengambil alih kekuasaan 22 Mei, menggulingkan pemerintahan perdana menteri Yingluck Shinawatra, setelah pertemuan dengan para tokoh dua pihak yang bertikai Thailand gagal menemukan solusi untuk menghentikan kebuntuan politik di negeri itu. Junta militer kemudian menahan sejumlah tokoh politik, akademisi dan aktivis. Militer juga memblokir stasiun-stasiun televisi, dan media sosial. (Baca: Redam Demonstran, Thailand Blokir Facebook )


“Pemerintah Australia terus mengimbau militer untuk menetapkan jalan kembali ke demokrasi dan hukum secepatnya, tidak melakukan penahanan sewenang-wenang, dan membebaskan tahanan politik serta menghormati hak-hak asasi serta kebebasan fundamental,” lanjut pernyataan bersama itu. (Baca: Indonesia Serukan Pemulihan Situasi Thailand )


Hubungan militer Thailand dan Australia telah berlangsung sejak 1945. Kedua negara menjalin kerja sama pertahanan yang menakup pelatihan individu, maritim, darat, serta udara selama empat dekade terakhir. Kedua negara juga memiliki perjanjian perdagangan bebas yang berlaku sejak 2005.


Pemerintah Australia mengatakan akan menantikan “normalisasi hubungan secepat mungkin,” namun ditambahkan mereka akan terus “mengkaji aktivitas pertahanan dan bilateral lainnya”.


GUARDIAN | NATALIA SANTI


Berita Terpopuler:
Bocah ‎Disetrum Saat Warga Katolik Sleman Diserang
Gunung Meletus, 133 Warga Terjebak di Sangeang Pulo
Pangdam Tanjungpura Minta 10 Tank untuk Perbatasan
Begini Beda Tukang Pangkas dengan Barbershop


Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya