TKW Dijual Polisi Abu Dhabi ke Muncikari

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 25 Februari 2014 13:24 WIB

Tenaga Kerja Wanita/TEMPO/ Fransiskus S

TEMPO.CO, Abu Dhabi - Tiga polisi Abu Dhabi muncul dalam sebuah persidangan di pengadilan setelah dituduh menjual perempuan yang ditahan karena penyalahgunaan visa kepada muncikari. Koran lokal Abu Dhabi memberitakan satu orang dari keempat wanita itu diketahui berkebangsaan Indonesia.

Dalam persidangan itu, salah satu polisi mengaku menerima sekitar US$ 8.600 sebagai imbalan atas tindakannya. Sedangkan dua polisi lain, laki-laki dan perempuan, dituduh memalsukan dokumen untuk menyembunyikan bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatan polisi dalam skema prostitusi itu.

Selain ketiga polisi ini, delapan orang lainnya juga diadili dengan dakwaan sama. "Korupsi terjadi di setiap negara di dunia. Kami ingin menunjukkan bahwa kami akan menghadapinya dengan cara yang adil , jujur, dan terbuka," kata seorang sumber dari Departemen Kehakiman Uni Emirat Arab, seperti dikutip 7 Days Abu Dhabi.

Menurut surat kabar ini, kejadian ini bermula dari penahanan terhadap keempat wanita tersebut. Seorang polisi menghentikan sejumlah wanita di jalan dan meminta mereka menunjukkan identitas. Wanita yang izin tinggalnya sudah kedaluwarsa kemudian dibawa ke pos polisi Al-Shahama. Di sana, polisi kemudian mengatakan bahwa ada solusi, yang ternyata adalah menjual mereka ke germo asal Bangladesh.

Keempat korban muncul di hadapan Pengadilan Kriminal Abu Dhabi pada Ahad kemarin dan membenarkan bahwa mereka telah dipekerjakan dalam industri prostitusi.

AL ARABIYA | TRIP B

Berita Lain
Begini Risma Berseloroh Soal Pertemuan dengan Mega
Curhat Pembantu: Bu Jenderal Galak, Suka Jambak
Ujian, Tandem Evan Dimas Absen di Timnas U-19
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Pembunuh Sisca Yofie Bergeming meski Diancam Hukuman Mati


Berita terkait

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

2 Juni 2017

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron anti-ISIS

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

12 Mei 2017

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar Rp 26,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

12 Mei 2017

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

Pelayan melaporkan delapan putri kerajaan Uni Emirat Arab ke polisi Belgia atas perlakuan tidak manusiawi dan terlibat perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

11 Mei 2017

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

Burung dianggap memainkan peran penting untuk kesinambungan pembangunan di Dubai.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

17 April 2017

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

Pilot Etihad Airways bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.

Baca Selengkapnya

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

25 Maret 2017

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

Dia memiliki bayi menyusul hubungan gelapnya dengan pria Pakistan di Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

25 Maret 2017

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

Menurutnya, novel itu untuk mengubah persepsi dunia tentang
perempuan Arab.

Baca Selengkapnya

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

5 Maret 2017

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

Di depan hakim, kedua pramugari itu menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

1 Februari 2017

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

Keputusan tersebut adalah masalah internal dan hak kedaulatan AS.

Baca Selengkapnya

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

4 Januari 2017

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Selengkapnya