Presiden terguling Mesir, Mohamed Mursi berdiri dibelakang empat solidaritas Ikhwanul Muslimin di kandang di gedung pengadilan pada hari pertama persidangan, di Kairo. Morsi didakwa karena menghasut perbuatan kekerasan. REUTERS/Mesir Kementerian Dalam Negeri
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut umum di Mesir akan segera memberikan dakwaan baru kepada Muhammad Mursi. Presiden terguling itu bakal segera didakwa melakukan konspirasi dengan kelompok asing untuk melakukan aksi teror di Mesir. Dilansir Al Jazeera, Kamis, 19 Desember 2013, Mursi juga akan dikenai tuduhan membocorkan rahasia pertahanan ke luar negeri.
Selain itu, Mursi akan dikenai dakwaan mendanai latihan militer kelompok teroris demi tujuan politik kelompok Ikhwanul Muslimin. Dia dituduh bekerja sama langsung dengan kelompok Hamas di Palestina dan Hizbullah di Libanon. Sebanyak 35 orang pimpinan Ikhwanul Muslimin juga akan dijerat dakwaan serupa oleh jaksa.
Dalam dakwaan membocorkan rahasia pertahanan, jaksa juga mengajukan dakwaan yang sama kepada Essam Haddad, orang kepercayaan Mursi saat menjadi presiden. Dia dituduh membocorkan rahasia kepada Garda Revolusi Iran. Mereka berdua dinilai bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap polisi dan tentara di Semenanjung Sinai setelah penggulingan Mursi oleh milter. (Dampak Gejolak Mesir)
Sementara itu, juru bicara tim pengacara Mursi, Mohamed Al Damaty, menyatakan tidak melihat satu pun dokumen yang mengaitkan kliennya dalam dakwaan tersebut. Menurut dia, jaksa tidak memberikan dokumen apa pun terkait kasus yang dihadapi kliennya. “Kami tidak menerima dokumen apa pun dari pengadilan atas kasus tersebut,” ujarnya.
Damaty pun menuding pemerintah dan jaksa sengaja menutupi informasi ini dengan tujuan-tujuan tertentu. Bahkan, kata dia, media juga tidak diperkenankan mempublikasikan informasi lebih detil soal kasus-kasus yang didakwa kepada Mursi. Alasannya, demi kepentingan dan keamanan negara. “Bahkan tanggal pengadilannya pun tidak dijadwalkan,” kata dia.
Bulan lalu Mursi didakwa atas tuduhan penghasutan saat terjadi bentrok antara pendukungnya dengan kelompok oposisi di depan Istana Kepresidenan. Dalam bentrok pada Desember 2012 itu, tujuh orang dilaporkan tewas.
Proses persidangan Mursi pun ditunda hingga 8 Januari 2014 lantaran kondisi dalam negeri Mesir yang tidak stabil akibat aksi unjuk rasa besar-besaran dari Ikhwanul Muslimin. Namun, dia dijadwalkan akan menjalani persidangan pada 23 Desember nanti atas tuduhan program ekonomi terselubung yang dilakukan Ikhwanul Muslimin.
