Obama Punya Banyak Pacar Sebelum Michelle

Reporter

Jumat, 13 Desember 2013 06:29 WIB

Presiden Amerika Barack Obama saat berseda gurau dengan Perdana Menteri (PM) Denmark, Helle Thorning-Schmidt (kiri) disaksikan istrinya Michelle Obama saat mereka menghadiri upacara penghormatan terakhir untuk Nelson Mandela di stadion FNB, Soweto, Afrika Selatan (10/12). Dalam acara resmi ini Obama dicibir karena melakukan beberapa tindakan tak pantas seperti berfoto narsis saat acara berlangsung. (AP Photo/Matt Dunham)

Dari pelukan McNear, Obama beralih ke putri diplomat Australia Genevieve Cook.
Kala pertama Cook bertemu Obama di dapur teman mereka di sebuah flat di New York, calon presiden Amerika Serikat itu mengenakan jeans, T-shirt dan jaket kulit warna hitam.

Itu adalah Hari Natal 1983. Cook terpesona dengan remaja kurus, cool, percaya diri yang bisa langsung menebak dirinya berasal dari Australia. Di masa itu, sebagian besar warga Amerika Serikat, bahkan di cosmopolitan New York tidak dapat membedakan antara pendatang Australia atau Inggris. Tapi Obama, yang lama berteman dengan banyak orang Australia selama tinggal di Indonesia bersama ibu dan ayah tirinya langsung mengenali.

Setelah berbincang, ternyata Obama dan Cook, putri diplomat Australia, pernah tinggal di Indonesia pada saat yang sama. Beberapa kesamaan lainnya, seperti kedua orang tua bercerai, pernah tinggal di seluruh dunia dan tidak pernah kerasan di mana pun berada, membuat keduanya kian dekat.

Pada pertemuan itu, mereka saling bertukar telepon. Hanya selang beberapa hari, Obama mengundang Cook makan malam di apartemennya, dan memasak untuknya. "Lalu kami pun bercakap-cakap di kamar tidur dan kami menghabiskan malam bersama. Semuanya terjadi begitu saja. Tak terelakkan," kenang Cook seperti ditulis dalam buku Marannis.

Obama baru saja lulus dan bekerja di sebuah kantor yang membosankan. Sementara Cook, tiga tahun lebih tua, seorang asisten guru di sebuah sekolah swasta di Brooklyn.
Menurut Maraniss, "ada banyak pacar Obama sebelumnya, tapi tidak ada yang seperti Genevieve."

Cook digambarkan dalam memoir Obama sebagai wanita misteri. Meski tidak pernah disebut namanya, Obama menulis "ada seorang wanita di New York yang saya cintai. Dia berkulit putih. Rambutnya hitam legam dengan bintik hijau di matanya."
"Suaranya seperti desiran angin, hubungan kami berlangsung selama hampir setahun."

Cook juga punya banyak kesamaan obsesi dengan Obama. Putri mantan duta besar Australia untuk Amerika Serikat itu, sama seperti Obama, punya hasrat untuk menyelamatkan dunia.

Mereka bertemu setiap Kamis malam dan akhir pekan. Setiap hari Minggu, Obama menghabiskan waktu di flat murahnya, yang berkecoak, di Upper West Side. Bertelanjang dada dengan sarung biru putih, sambil minum kopi dan mengerjakan teka-teki silang New York Times.

Cook masih ingat bau kamar tidur Obama, bau keringat, semprotan deodoran merek Brunt dan asap rokok berpadu. Nama seperti McNear, Cook juga terpesona kecerdasan intelektual Obama, kedewasaannya di usia 22 tahun, namun kecewa pada keengganannya untuk berkomitmen.

Ketika Cook mengaku betapa dia mencintainya, jawabannya bukanlah "saya juga cinta padamu" seperti nya diharapkan melainkan. "Terima kasih."

DAILY MAIL | NATALIA SANTI

Terkait:

Foto Kegiatan Obama di Air Force One

INFOGRAFIS: Mau Apa Obama di Indonesia

Video Barack Obama Kunjungi Penjara Nelson Mandela

Selfie di Pemakaman Mandela, Obama Dikritik Tajam

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya