Sejumlah kantong mayat yang berisi korban topan Haiyan yang melanda Filipina, ditumpuk menjadi satu untuk dikubur secara massal di kota Tacloban, Filipina, (14/11). REUTERS/Edgar Su
TEMPO.CO, Manila – Dua minggu sudah berlalu sejak topan Haiyan meluluhlantakkan Filipina. Upaya penyelamatan yang terus berlangsung membuahkan bertambahnya jumlah korban. Pada hari Jumat, 22 November 2013, pemerintah Filipina menyatakan, korban jiwa sudah melampaui angka 5.200.
Dilansir dari South China Morning Post, juru bicara Dewan Manajemen Bencana Pemerintah, Reynaldo Balido, menuturkan, secara resmi, jumlah korban tewas telah mencapai angka 5.209 jiwa. Adapun 1.611 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Balido menyampaikan bahwa korban jiwa meningkat tajam pada hari Jumat. Laporan terakhir menyebutkan, korban berjumlah 4.015 jiwa. Kenaikan ini terjadi setelah para pejabat melaporkan jumlah korban jiwa dari luar daerah yang juga terkena dampak parah.
“Sekarang, laporan datang dari seluruh wilayah yang terkena topan,” ujar Balido. Data laporan baru sampai ke pemerintah pusat setelah ditandatangani oleh para wali kota dan petugas kesehatan. Oleh sebab itu, laporan yang datang bersamaan membuat jumlah korban seakan meningkat tajam.