NSA Sadap Komunikasi Presiden Brasil dan Meksiko  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 2 September 2013 22:05 WIB

Markas Besar agen keamanan Amerika, National Security Agency (NSA) di Fort Meade, Maryland. wikimedia.com

TEMPO.CO, Brasilia - Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) memata-matai komunikasi antara presiden Brasil dan Meksiko. Soal ini diungkapkan Fantastico, program berita Globo, media dari Brasil.

Laporan program berita Fantastico, Minggu (1/9/2013) malam, berdasarkan dokumen yang didapatkan Glenn Greenwald. Dokumen itu diperolehnya dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.

Fantastico menunjukkan apa yang dikatakan sebagai dokumen NSA tanggal Juni 2012, yang menampilkan bagian dari pesan tertulis yang dikirim Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, yang masih berstatus calon pada waktu itu. Dalam pesan itu, Pena Nieto mendiskusikan siapa yang dipertimbangkannya untuk menjadi menteri setelah ia nanti terpilih.

Sebuah dokumen terpisah menampilkan pola komunikasi antara Presiden Brasil Dilma Rousseff dan penasihat utamanya, kata Fantastico. Namun tidak ada kata-kata tertulis terkait soal ini yang ditunjukkan dalam laporan Fantastico.

Menurut Fantastico, kedua dokumen itu merupakan contoh studi kasus NSA yang menunjukkan bagaimana data secara cerdas bisa disaring oleh badan intelijen Amerika Serikat itu.

Menteri Kehakiman Jose Eduardo Cardozo mengatakan kepada surat kabar O Globo bahwa isi dari dokumen tersebut, jika memang terkonfirmasi, "harus dianggap sebagai pelanggaran serius dan nyata terhadap kedaulatan Brasil."

"Ini tidak hanya (pemata-mataan) terhadap Brasil, tetapi kedaulatan beberapa negara yang bisa dilanggar dalam cara yang sama sekali bertentangan dengan ketentuan hukum internasional, " kata Cardozo.

Cardozo minggu lalu melakukan perjalanan ke Washington dan bertemu dengan Wakil Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya. Dalam kunjungan itu, ia mencari rincian lebih lanjut terkait pengungkapan Snowden sebelumnya yang menyatakan bahwa AS yang melakukan aksi spionase di Brasil.

Dilma Rousseff dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan resmi pada Oktober untuk bertemu Presiden AS Barack Obama di Washington. Perjalanan itu digambarkan sebagai bentuk kehangatan hubungan Brasil-AS sejak ia menjabat pada 2011.

Juru bicara Rousseff tidak akan mengomentari soal tuduhan aksi spionase terbaru ini. Pejabat di istana kepresidenan Meksiko juga belum memberikan tanggapan atas pengungkapan oleh Fantastico ini.

Snowden, yang sebelum membocorkan dokumen soal program intelijen AS, kini tinggal di Rusia setelah mendapatkan suaka di sana. Fantastico mengakui dihubungi Snowden melalui Internet chatting. Namun Snowden mengatakan tidak bisa mengomentari isi laporan Fantastico karena alasan ada perjanjian suaka dengan pemerintah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bersedia memberikan suaka asalkan Snowden berhenti membocorkan dokumen intelijen Amerika Serikat.

Guardian | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya