TEMPO.CO, Kairo - Pengadilan di Kairo sedang menyiapkan sebuah petisi yang isinya akan meninjau kembali pembebasan Husni Mubarak, Presiden Mesir yang terguling 2011 lalu.
Sumber-sumber di pengadilan mengatakan, agenda peninjauan kembali itu dijadwalkan dibicarakan dalam sebuah pertemuan pada Rabu, 21 Agustus 2013, di penjara Kairo, tempat Mubarak mendekam dalam bui. Pertemuan itu juga membahas tuntutan pengacara Mubarak agar kliennya dibebaskan.
Jika pengadilan sepakat dengan keputusan petisi, tidak ada alasan lagi untuk menahan Mubarak yang didakwa terlibat dalam pembunuhan pengunjuk rasa pada 2011.
Mubarak dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tahun lalu karena dianggap gagal menghentikan pembunuhan demonstran yang menentang kekuasaannya, tapi belakangan, pengadilan memerintahkan hukuman tersebut ditinjau ulang tahun ini. Pengadilan ulang atas kasusnya dilakukan pada Mei 2013, tapi dia tidak harus mendekam dalam penjara.
Fareed el-Deeb, pengacara Mubarak, mengatakan bahwa pengadilan akan meninjau kembali petisi guna membebaskan kliennya atas kasus dugaan korupsi.
Jika Mubarak bebas pekan ini, itu artinya hanya berlangsung enam pekan setelah militer menggulingkan kekuasaan pengantinya, Presiden Muhamad Mursi, yang dipilih secara demokratis.
Mursi digulingkan oleh Angkatan Bersenjata Mesir dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah el-Sisi pada 3 Juli 2013. Hingga saat ini, unjuk rasa oleh pendukung Mursi terus berlangsung. Mereka menuntut agar kekuasaannya dikembalikan seperti sedia kala.
Sekitar 900 orang, termasuk 100 polisi dan tentara, tewas setelah pasukan keamanan menggeruduk basis pertahanan kelompok pro-Mursi di Ibu Kota Kairo pada Rabu, 14 Agustus 2013.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA
Hizbut Tahrir: Miss World 2013 di Bali Harus Batal
Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Sri Mulyani Tolak Ikut Konvensi Demokrat
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya