TEMPO.CO, Kairo – Pemerintah Mesir yang juga mendapat dukungan dari militer mantap untuk mengakhiri aksi protes yang dilakukan oleh pendukung mantan Presiden Mohammed Mursi di ibu kota Mesir, Kairo. Mereka berharap bisa mengakhiri krisis dengan 3 resep khusus.
“Pasukan militer akan menghentikan aksi sesuai dengan hukum yang berlaku dan secara bertahap, dimulai dari memberi peringatan, kemudian menggunakan gas air mata, serta usaha membela diri jika memang dibutuhkan,” tulis situs CNN, hari ini. Dikutip dari EGY News, sebuah sumber mengungkap, langkah-langkah ini akan segera ditempuh oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Krisis yang telah berlangsung sejak tergulingnya Presiden Mohammed Mursi ini telah berlangsung sejak 3 Juli 2013 silam. Kejadian ini membuat suasana Mesir kembali tegang. Pasalnya, pendukung Mursi menganggap bahwa Mursi tak selayaknya harus mundur dari jabatan presiden. Mereka mengklaim, mundurnya Mursi hanyalah permainan politik orang-orang di belakang pemerintahan.
Untuk menunjukkan ketidakpuasan sekaligus memberikan dukungan kepada Mursi, mereka melakukan aksi duduk yang berpusat di lapangan dekat masjid Raaba al-Adawiya yang terletak di bagian timur laut Kairo.
Ketegangan ini membuat pertumpahan darah. Lebih dari 150 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi di Kairo dan juga di Alexandria. Para pengunjuk rasa menuduh polisi telah menembaki dan membunuh 72 orang. Tidak hanya itu, aksi ini juga menimbulkan kemacetan di seluruh kota. Terorisme dan pemblokiran jalan yang terjadi dikhawatirkan akan mengancam keamanan nasional.
“Semua langkah akan ditempuh pemerintah untuk menghadapi bahaya dan mengakhiri aksi ini,” ujar Menteri Informasi Mesir, Durriya Sharaf el-Din, dalam pidato yang disiarkan televisi setelah pertemuan kabinet mingguan.
CNN | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Lain:
Berselisih dengan Lulung, Ini Ideologi Ahok
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Oegroseno Gantikan Nanan Jadi Wakapolri
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011
Berita terkait
Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo
18 Maret 2023
Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.
Baca SelengkapnyaPengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati
15 Juni 2021
Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu
Baca SelengkapnyaMesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca Selengkapnya