Republik Dinilai Ganjal Penutupan Kamp Guantanamo

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 4 Juni 2013 11:09 WIB

AP/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Washington - Anggota kongres terkemuka dari Partai Republik mengusulkan rancangan undang-undang (RUU) baru, Senin 3 Juni 2013. Langkah ini diyakini akan memaksa Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk tetap mengoperasikan dan malah merenovasi penjara militer Guantanamo, meski ia sudah berjanji yang kedua kali untuk menutupnya.

Howard McKeon, Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR AS juga mengusulkan RUU Otorisasi Pertahanan 2014 yang akan melarang transfer tahanan ke Amerika Serikat atau negara-negara seperti Yaman tanpa jaminan tertentu kepada Kongres.

RUU ini juga akan memberikan kewenangan penggunaan US$ 247,4 juta untuk biaya pembangunan penjara itu, setelah ada peringatan dari militer bahwa fasilitas tahanan yang dibangun lebih dari satu dekade lalu di sana bisa runtuh.

"RUU ini mencegah pemerintah menutup fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo," kata Adam Smith, seorang anggota Kongres dari negara bagian Washington dan politisi Demokrat, dalam pernyataannya.

Smith mengatakan perbaikan bangunan yang dimaksudkan oleh rancangan undang-undang itu termasuk membangun fasilitas permanen. "Ini adalah buang-buang uang dan kita harus menutup fasilitas mahal dan tidak perlu ini," katanya.

Ada 166 tahanan di penjara Guantanamo, sebagian besar di antaranya telah ditahan tanpa dakwaan selama lebih dari satu dekade. Sekitar 100 di antaranya melakukan aksi mogok makan sejak awal 2013, dan puluhan di antaranya dipaksa makan agar mereka tetap hidup.

Saat mulai berkantor di Gedung Putih pada 2009, Obama memerintahkan penutupan penjara di Teluk Guantanamo itu pada Januari 2010. Namun upaya itu gagal, sebagian karena Kongres memberlakukan larangan pengalihan tahanan ke negara lain.

Aksi mogok makan yang dilakukan para tahanan telah menekan Obama untuk bertindak. Bulan lalu ia berjanji lagi untuk menutup Guantanamo dan mengakhiri larangan pemindahan tahanan ke negaranya masing-masing.

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Top 3 Dunia: NATO Soal Grup Wagner hingga AS Didesak Minta Maaf

28 Juni 2023

Top 3 Dunia: NATO Soal Grup Wagner hingga AS Didesak Minta Maaf

Top 3 dunia adalah NATO angkat suara soal kudeta Grup Wagner di Rusia, Pakistan protes pernyataan BIden-Modi hingga AS didesak minta maaf.

Baca Selengkapnya

Pakar PBB Desak AS Minta Maaf kepada Tahanan Guantanamo

27 Juni 2023

Pakar PBB Desak AS Minta Maaf kepada Tahanan Guantanamo

Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai perlakuan pemerintah AS terhadap narapidana Teluk Guantanamo kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Penjara Guantanamo, 35 Pria Muslim Masih Ditahan Tanpa Dakwaan

12 Januari 2023

21 Tahun Penjara Guantanamo, 35 Pria Muslim Masih Ditahan Tanpa Dakwaan

Menurut Amnesty International, 20 dari 35 tahanan yang tersisa di Guantanamo telah dibebaskan, tetapi tetap dikurung.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun

29 Oktober 2022

Narapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun

Saifullah Paracha, yang ditahan di Guantanamo sejak 2003 dan dituduh mendanai al-Qaeda, tidak pernah didakwa seperti kebanyakan tahanan di sana.

Baca Selengkapnya

Tersangka Serangan 9/11 Dipulangkan dari Guantanamo, Nasib Hambali Belum Jelas

8 Maret 2022

Tersangka Serangan 9/11 Dipulangkan dari Guantanamo, Nasib Hambali Belum Jelas

Tersangka pembajak ke-20 dalam serangan 11 September 2001 atau Teror 9/11 dipulangkan ke Arab Saudi setelah ditahan selama 20 tahun di Guantanamo

Baca Selengkapnya

Tandai Dua Dekade Penjara Guantanamo, Amerika Serikat Bebaskan Lima Tahanan

13 Januari 2022

Tandai Dua Dekade Penjara Guantanamo, Amerika Serikat Bebaskan Lima Tahanan

Keputusan ini diambil saat penjara Guantanamo menandai 20 tahun sejak dibuka di bawah Presiden Amerika Serikat George W. Bush

Baca Selengkapnya

Nasib Hambali di Guantanamo Belum Jelas, Permintaan Sidang di Luar Puasa Ditolak

21 Desember 2021

Nasib Hambali di Guantanamo Belum Jelas, Permintaan Sidang di Luar Puasa Ditolak

Nasib peradilan terdakwa kasus Bom Bali dan Bom JW Marriott, Encep Nurjaman atau Hambali, di Guantanamo, masih belum jelas.

Baca Selengkapnya

Teroris Bom Bali Hambali Mulai Jalani Persidangan, Ini Kata Keluarga di Cianjur

1 September 2021

Teroris Bom Bali Hambali Mulai Jalani Persidangan, Ini Kata Keluarga di Cianjur

Hambali, 58 tahun, mulai menjalani persidangan di Amerika.

Baca Selengkapnya

Teroris Bom Bali Hambali Jalani Sidang di Amerika, Ini Hal Yang Perlu Diketahui

31 Agustus 2021

Teroris Bom Bali Hambali Jalani Sidang di Amerika, Ini Hal Yang Perlu Diketahui

Teroris dan tersangka teror bom di Bali serta Jakarta, Encep Nurjaman alias Hambali, menjalani persidangan di Amerika pada Senin kemarin, 30 Agustus

Baca Selengkapnya

Taliban Tunjuk Bekas Tahanan Guantanamo Jadi Menteri Pertahanan Afghanistan

26 Agustus 2021

Taliban Tunjuk Bekas Tahanan Guantanamo Jadi Menteri Pertahanan Afghanistan

Taliban menunjuk Mullah Abdul Qayyum Zakir sebagai menteri pertahanan sementara Afghanistan.

Baca Selengkapnya