Perjalanan Dua Tersangka Pengebom Boston  

Reporter

Sabtu, 20 April 2013 20:10 WIB

Petugas FBI berdiri di depan rumah yang terletak di jalan Franklin 67, Watertown, Massachusetts, tempat Dzhokhar Tsarnaev, tersangka pelaku bom Boston Marathon, tertangkap (20/4). REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi telah mengungkap tersangka pengebom di lomba maraton Boston. Tamerlan Tsarnaev tewas ditembak Jumat lalu. Polisi menangkap hidup-hidup tersangka kedua Dzhokhar Tsarnaev yang merupakan adik Tamerlan. (Lihat: Pengejaran Pengebom Boston bak Film Laga Hollywood)

Berikut perjalanan kakak-adik ini dari Kyrgyzstan hingga Amerika Serikat.
1. Oktober 1986. Tamerlan Tsarnaev, lahir di Kyrgyzstan.
2. Juli 1993. Dzhokhar Tsarnaev, lahir di Kyrgyzstan.
3. 2001. Mereka pindah ke wilayah muslim di Rusia, Makhachkala, Dagestan,
4. 2002. Dzhokhar dan ibunya pergi ke Amerika dan berstatus sebagai pengungsi. belum diketahui lokasi persisnya.
5. 2003. Tamerlan menyusul ke Amerika Serikat.
6. 2006-2008. Tamerlan kuliah di Bunker Hill Community selama tiga semester.
7. 2011. Dzhokhar lulus dari Cambridge Rindge & Latin School; Ayah mereka Anzor Tsarnaev kembali ke Rusia.
8. September 2011. Teman Tamarlen, Brendan Mess dibunuh di Waltham.
9 2011. Djhokhar mendaftar di Universitas Massachusetts
10. Januari 2012. Djhokhar berkunjung ke Dagestan
11. 13 Juni 2012. Ibu Zubeidat Tsarnaev ditangkap dengan tuduhan mengutil di Lord and Taylor
12. 11 September 2012. Dzhokhar menjadi warga negara Amerika. Perayaan di TD Banknortth Garden, Boston.
13. 15 April 2013. 2.50. Dua ledakan di acara lomba maraton Boston. Tiga tewas dan ratusan orang cedera. Polisi merilis foto Tamerlan sebagai tersangka.
14. 19 April 2013. Jam 1:20 am-2:30 am. Tamerlan tewas ditembak polisi setelah melakukan perlawanan.
15. 19 April 2013. Jam 8:45 p.m waktu setempat. Dzhokhar ditangkap di Watertoen

BOSTON GLOBE | YANDI

Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:

EDISI KHUSUS Preman Jogja

Calon Kapolri Rekening Gendut? PPATK Turun Tangan
Tak Ada Lagi Pentolan Preman di Yogya

Kisruh UN, Menteri Nuh: Ini Musibah

Partai Kabah Lamar Yenny Wahid

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya