Simpang Siur Soal Material Bom Boston Marathon

Reporter

Rabu, 17 April 2013 10:19 WIB

Bom Meledak di Jelang Finish Boston Maraton 2013

TEMPO.CO, Boston -- Dua bom yang meledak pada Boston Marathon, Senin, 15 April 2013, diduga dikemas dalam panci bertekanan tinggi atau pressure cook ukuran enam liter. Kata sumber kepolisian, pelaku diduga memenuhi panci dengan pecahan logam, paku, dan bantalan bola atau gotri. Kemudian, panci dibawa dengan tas ransel hitam.

Bom ini, kata dia, sering digunakan di Afganistan, India, Nepal, dan Pakistan--seperti yang ada dalam laporan Departemen Keamanan Dalam Negeri tahun 2010. Tak cuma itu saja, bom Boston juga dianggap sebagai tragedi terburuk usai serangan 11 September 2001.

"Bom itu berisi bubuk hitam atau mesiu sebagai bahan peledak," ujar si sumber. "Dan informasi tentang pembuatannya ada di Internet."

Pernyataan berbeda muncul dari dokter Ron Walls dari Brigham and Women's Hospital. Kata Walls, puing yang ia keluarkan dari tubuh korban bom Boston tak berbentuk seperti bantalan bola baja atau gotri, melainkan mirip pecahan puing bangunan atau kaca.

"Banyak barang dari jalanan yang melukai pasien," kata Walls di ABC News. "Seperti batu, potongan logam, serpihan kaleng soda, dan segala materi dekat sumber ledakan."

Menurut Walls, benda asing itu awalnya berada di sekitar lokasi peletakan bom. Kemudian terdorong, berterbangan, hingga masuk ke tubuh korban karena dorongan dari ledakan. "Tapi bukan benda yang dengan sengaja dimasukkan ke rangkaian bom."

Di rumah sakit lain, Massachusetts General Hospital, dokter bedah Dr Peter Fagenhotz juga menemukan benda yang sama seperti temuan Walls. "Banyak puing kecil di tubuh korban," kata Fagenhotz.

ABC NEWS | NY TIMES | MAIL ONLINE | CORNILA


Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Baca juga:

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Wawancara dengan Ustad Berpengaruh di New York

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya