Warga Hong Kong Demo Tuntut Pemimpin Mundur  

Reporter

Selasa, 1 Januari 2013 18:25 WIB

Untuk mencegah tindakan anarkis polisi mengellilingi Pusat Pemerintahan Garut dengan kawat berduri, ketika massa berdemonstrasi di sekitar Gedung DPRD dan Kantor Bupati Garut, Jawa Barat, Kamis (19/12). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, HONG KONGSekitar 50 ribu warga Hong Kong kemarin berunjuk rasa di jalanan menuntut Leung Chun-ying mundur. Kemarahan warga terhadap Leung, yang baru terpilih Juli lalu sebagai pemimpin Hong Kong, memuncak gara-gara skandal rumah mewah ilegal miliknya.

“Kami akan terus bersuara meski situasi memburuk,” kata Billy Li, seorang mahasiswa yang turut serta dalam demonstrasi tersebut. Para pengunjuk rasa membawa spanduk bergambarkan Leung sebagai vampir dan serigala. Mereka juga meneriakkan kalimat, “Turunlah, Leung Chun-ying.”

Selain unjuk rasa, Leung menghadapi mosi tidak percaya parlemen Hong Kong. Menghadapi kemarahan warga, Leung telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya, yakni melakukan renovasi rumah tanpa izin dengan menggunakan terali kayu serta penutup kaca—hal yang sangat sensitif di salah satu kawasan dengan biaya perumahan termahal di dunia.

Apalagi, naiknya Leung sebagai petinggi Hong Kong terjadi setelah rival utamanya, Henry Tang, jatuh gara-gara skandal struktur ilegal di rumahnya.

Kesempatan ini juga dimanfaatkan warga Hong Kong untuk menekan Beijing agar pemimpin masa depan dapat dipilih secara langsung. Beijing sempat berjanji bahwa pemimpin Hong Kong dapat dipilih langsung paling cepat pada 2017, sedangkan anggota parlemen dipilih langsung pada 2020.

“Kami berharap mundurnya Leung akan membuka jalan pemilihan demokratis di Hong Kong,” ujar Jackie Hung, juru bicara kelompok pendemo, Front Hak Asasi Manusia Sipil kepada AFP. “Pemimpin yang tidak demokratis menghasilkan kebijakan yang tidak pro-rakyat,” ia menegaskan.

Sejak kembali dalam kekuasaan Cina pada 1997, sekitar 7 juta penduduk Hong Kong memilih pemimpin mereka secara tidak langsung. Pemimpin Hong Kong ditunjuk oleh 1.200 anggota parlemen yang merupakan kepanjangan tangan Partai Komunis Cina.

L CHANNEL NEWS ASIA | AL JAZEERA | SOUTH CINA MORNING POST | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

12 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

12 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

13 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

19 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

19 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

19 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

19 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

19 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

48 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya