Pussy Riot Masuk Nominasi Person of The Year 2012  

Reporter

Rabu, 28 November 2012 15:19 WIB

Anggota grup band punk perempuan asal Rusia "Pussy Riot" dari kiri: Maria Alyokhina, Yekaterina Samutsevich danNadezhda Tolokonnikova. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Band asal Rusia, Pussy Riot, dinominasikan oleh majalah Time sebagai orang atau kelompok yang paling berpengaruh di tahun 2012. Kategori Person of The Year kategori ditjukan bagi sesorang atau suatu kelompok yang dinilai berpengaruh dalam aspek pemberitaan di sepanjang tahun, baik itu pengaruh baik ataupun buruk.

Selain Pussy Riot, yang terdaftar sebagai nomine untuk kategori ini di antaranya Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, Pemimpin Suriah Bashar al-Assad, dan juara Olimpiade Michael Phelps.

"Dalam setahun, ketika begitu banyak suara tentang kebebasan dan perbedaan pendapat yang mendapat ganjaran keras, mereka (Pussy Riot) justru, dengan penuh keberanian, mengekpresikan sesuatu yang bersifat politik provokatif, di mana mereka harus membayar mahal atas hal tersebut," tulis Time mengenai alasan terpilihnya Pussy Riot sebagai nominasi penghargaan mereka.

Awalnya kelima wanita yang tergabung dalam band Pussy Riot melakukan aksi pertunjukan dan menyanyikan lagu mereka bertajuk "Punk Prayer" pada akhir Februari lalu di Gereja Katedral Moskow "Christ the Savior", Gereja Ortodoks terbesar Rusia yang berada di pusat kota Moskow.

Tak berapa lama, muncul sebuah video hasil editan yang berisikan nada protes dari band yang kesemua personelnya wanita tersebut. Video ini diedarkan secara online dan menyebar luas di Rusia. Dalam video tersebut, tampak para personel Pussy Riot melakukan aksi seperti menendang ke udara di dekat pintu masuk altar katedral. Rekaman aksi ini diiringi lagu Holy Shit.

Atas aksi tersebut, polisi akhirnya menangkap tiga personel Pussy Riot, masing-masing adalah Nadezhda Tolokonnikova, Maria Alyokhina, dan Yekaterina Samutsevich. Ketiganya ditangkap karena dianggap telah mengejek dan menghina Patriark Kirill beserta para pengikutnya. Ketiga personel band yang mengusung aliran punk ini mengatakan bahwa aksi yang mereka lakukan adalah sebuah protes politik terhadap dukungan Patriark Kirill untuk Vladimir Putin, yang kala tersebut masih memangku jabatan sebagai Perdana Menteri Rusia, untuk maju sebagai salah satu kandidat dalam pemilihan presiden Rusia tanggal 4 Maret lalu. Namun, pengadilan menyatakan bahwa mereka bersalah atas aksi holiganisme yang dinilai menghasut dan menyebarkan kebencian agama. Putusan pengadilan pun akhirnya menjatuhkan hukuman penjara untuk ketiganya pada 17 Agustus 2012, masing-masing selama 2 tahun.

Namun, pada tanggal 11 Oktober lalu, putusan hukuman terhadap Ekaterina Samutsevich diganti menjadi hukuman percobaan selama 2 tahun. Berdasarkan hasil dari peninjauan kembali, Samutsevich dinilai tidak sepenuhnya terlibat dalam aksi yang mereka lakukan di Gereja Katedral Moskow "Christ the Savior".

WWW.EN.RIAN.RU | LUCIANA

Terpopuler:

Krisis Kongo, Pemberontak M23 Setuju Tarik Pasukan

Bangladesh Berkabung Usai Kebakaran Pabrik Garmen

Mesir Rusuh, Presiden Mursi Diminta Mundur

Jet Suriah Bombardir Markas Pemberontak

Pabrik Garmen Bangladesh Terbakar, 100 Tewas

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya