Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
TEMPO.CO, Gaza - Faksi berseteru Palestina, Fatah dan Hamas, Senin, 19 November 2012, mengatakan bersepakat mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung bertahun-tahun guna menunjukkan solidaritasnya atas krisis Gaza. Demikian laporan kantor berita AFP, Senin.
"Dari sini kami umumkan bersama para pemimpin (faksi) bersepakat mengakhiri perselisihan," kata pejabat Fatah, Jibril Rajoub, kepada sekitar 1.000 orang yang berunjuk rasa di Ramallah, ibu kota politik Tepi Barat.
Koresponden AFP dalam laporannya menyebutkan, di antara yang hadir dalam aksi unjuk rasa sejumlah pemimpin tertinggi Hamas di Tepi Barat berikut tokoh dari organisasi lebih kecil Jihad Islam.
Lapangan Manara Ramallah dipenuhi gelombang bendera Palestina oleh demonstran disertai teriakan "Bersatu" dan "Hantam Tel Aviv" untuk menunjukkan dukungan terhadap Hamas yang menembakkan roket ke wilayah Israel.
"Siapa pun yang berbicara tentang pembagian setelah hari ini adalah kriminal," kata pemimpin tertinggi Hamas, Mahmpud al-Ramahi, kepada kerumunan pengunjuk rasa.
Fatah dan Hamas, dua faksi utama bangsa Palestina, saling bersaing dalam kepemimpinan di Palestina selama bertahun-tahun. Namun dalam menghadapi serangan berdarah terhadap Hamas di Jalur Gaza, di mana Israel melakukan gempuran yang menyebabkan 91 bangsa Palestina tewas, muncul solidaritas melawan Negeri Yahudi.