Serangan 9/11 Dimanfaatkan Calon Presiden Amerika

Reporter

Selasa, 11 September 2012 12:24 WIB

Seorang pria berjalan di antara hampir 3.000 bendera sebagai bagian dari peringatan 10 tahun serangan 11 September di St Louis (11/9). Pada tragedi ini, lebih dari 3000 orang diperkirakan tewas. AP/Jeff Roberson

TEMPO.CO, New York - Sebelas tahun silam, telah terjadi peristiwa mengerikan dengan ditandainya serangan terhadap menara kembar di New York, yang menyebabkan 3.000 jiwa melayang dan ribuan lainnya cacat. Usai serangan teroris 11 September 2001 itu, kini seluruh warga New York dan penduduk dunia lain di beberapa negara akan memperingati serangan mematikan yang dipusatkan di Ground Zero, New York.

Memorial 9/11 direncanakan mulai pada pukul 08.30 waktu setempat dengan cara mengheningkan cipta. Presiden Barack Obama tidak menghadiri langsung upara peringatan di Ground Zero, New York, melainkan memperingati kejadian pilu tersebut di Washington DC.

Sedangkan penantang utama dalam pemilihan presiden November mendatang, Mitt Romney, akan berpidato tentang serangan teroris itu di National Guard Association Conference di Reno.

Peristiwa 9/11, selain mengakibatkan 3.000 jiwa melayang dan membuat ribuan orang lainnya menderita akibat cacat atau kehilangan orang-orang terkasih, ternyata dimanfaatkan pula oleh calon Presiden Amerika Serikat untuk merebut simpati masyarakat.

Sebut saja, misalnya, Barack Obama dari Partai Demokrat dan John McCain yang mewakili Partai Republik ketika bersaing memperebutkan kursi calon presiden empat tahun silam. Demikian juga dengan kandidat sebelumnya, yakni George W. Bush dan John Kerry.

Pendek kata, setiap peristiwa yang mendapatkan perhatian besar masyarakat digunakan oleh kedua partai untuk mengambil simpati pemilih. "9/11 digunakan oleh kedua calon memperoleh keuntungan politik," kata para pengamat di Amerika Serikat.

Tak hanya itu, mereka menjelaskan, ketika operasi SEAL berhasil menangkap dan membunuh pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, Obama memanfaatkannya untuk menaikkan popularitas. "Para pemimpin Republik menuduh Obama menggunakan kematian Bin Laden untuk mengerek popularitasnya," ujar pengamat.

Di New York, konflik politik tak kalah seru, terutama menyangkut pembangunan Museum 9/11. Wali Kota Bloomberg, Gubernur Cuomo, dan Gubernur Christie berdebat soal isu dana pembangunan. "Semua itu tak lain demi popularitas mereka," kata pengamat.

Perdebatan demi kepentingan politik terus berlanjut, namun di bagian terpisah, peristiwa pilu sebelas tahun silam tak bakal hilang di ingatan para korban dan keluarganya. Ketika matahari terbenam petang nanti, Tribute in Light bakal menyala ke atas langit, yang bisa terlihat dari jarak 50 kilometer. Nyala lampu ini sebagai bentuk penghormatan kepada para korban serangan 9/11.

EXAMINER | CHOIRUL

Berita lain:
Wanita Yahudi Diimbau Bekukan Sel Telurnya

Bunuh Pacar karena Ditulari HIV

Xanana Akui Bagi-bagikan Proyek ke Temannya

Taliban Ancam Bunuh Pangeran Harry

Warga Amerika Danai Politikus Anti-Islam Belanda

Australia "Buang" Pencari Suaka ke Pulau Nauru

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya