Taliban Tak Lagi Bermusuhan dengan Amerika

Reporter

Senin, 10 September 2012 19:28 WIB

Mullah Omar. AP

TEMPO.CO, KABUL--Taliban siap meninggalkan hubungannya dengan jaringan pelaku aksi teror, al Qaeda. Mereka segera bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk ikut menjamin keamanan di Afganistan. Laporan yang dihimpun Royal United Service Institut menyatakan Taliban dan tentara Amerika Serikat telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata mengakhiri konflik 11 tahun. "Pimpinan Taliban percaya tidak ada musuh yang abadi. Mereka siap menerima kehadiran tentara Amerika dalam jangka panjang," ungkap laporan yang dirilis Senin, 10 September 2012.

Laporan ini disusun dengan wawancara dengan empat pimpinan penting Taliban, Mullah Mohammad Omar termasuk bekas menteri Afganistan, salah satu anggota pendiri Taliban dan seorang komandan Mujahidin.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, lima pangkalan militer Amerika diijinkan beroperasi di Kandahar, Herat, Jalalabad, Mazar-e-Sharif dan Kabul untuk membantu membangun kembali Afghanistan sampai dengan tahun 2024. Tentu saja, Taliban tak mau kesepakatan itu gratis. Mereka meminta Amerika Serikat mengelontorkan bantuan militer dalam bentuk uang dan membantu perekenomian Afganistan. Tak hanya itu, Taliban juga mendesak adanya pengakuan dunia internasional soal keberadaan organisasi ini.

Taliban juga mengajukan syarat tentara Amerika Serikat harus menjamin tak ada serangan lagi ke Pakistan dan Iran. Termasuk, serangan pesawat tak berawak.

Menurut laporan itu, pemimpin kelompok itu mengakui hubungan dengan al Qaidah di masa lalu adalah kesalahan. Taliban siap menurunkan senjata dan menghormati konstitusi jika semua klausul perjanjian gencatan senjata disepakati.

Empat pimpinan Taliban, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan Mullah Omar mendukung rencana ini. Meski demikian, gencatan ini bukan berarti Taliban menerima pemerintahan Presiden Hamid Karzai.

"Laporan ini menunjukkan bahwa pandangan pimpinan Taliban telah berubah selama tiga tahun terakhir. Ada anggapan bahwa konflik ini tidak dapat dimenangkan dan kemenangan mutlak hampir tidak mungkin," jelas Dr Rudra Chaudhuri, salah satu penulis laporan itu bersama dengan Michael Semple, Anatol Lieven dan Theo Farrell.

Muncul anggapan bahwa Taliban pecah. salah satu anggota Taliban menepis rumor perpecahan. Abdul Hakim Mujahid, wakil pemimpin Dewan Perdamaian Tinggi Hamid Karzai yang juga bekas negosiator Taliban, menegaskan kepada The Daily Telegraph bahwa beberapa tokoh Taliban telah membahas negosiasi "paket", termasuk gencatan senjata, untuk mencoba dan mencari penyelesaian konflik.

TELEGRAPH, EKO ARI

Berita lain:
Ditemukan Gambar Yesus di Buku Panduan Haji

Alasan Munir Pilih Garuda Indonesia

Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya

God Bless Manggung untuk Jokowi

Golkar Diminta Tidak Tersandera Bisnis Bakrie

Artis Gaek Dukung Jokowi

Aburizal Bakri Diminta Hati-hati

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya