Putin Dilantik, Pentolan Oposisi Usai Unjuk Rasa

Reporter

Editor

Selasa, 8 Mei 2012 04:03 WIB

Presiden Rusia Dmitry Medvedev (kanan) dan Perdana Menteri Vladimir Putin menghadiri pertemuan untuk membahas masalah perpajakan di gedung kepresidenan Gorki di luar kota Moskow, Rusia, Selasa (6/2). REUTERS/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin

TEMPO.CO , MOSKOW:- Polisi menahan 250 orang dalam unjuk rasa yang digelar untuk memprotes pengukuhan Presiden terpilih Rusia, Vladimir Putin, Ahad 6 Mei 2012 malam lalu. Tiga pemimpin oposisi turut ditangkap, yaitu Alexey Navalny, aktivis antikorupsi; Sergei Udaltsov, aktivis sayap kiri; dan Boris Nemtsov, bekas wakil perdana menteri.

Awalnya, aksi protes ini berjalan damai dengan 20 ribu peserta di Lapangan Bolotnaya, salah satu pusat kota Moskow. Bentrokan terjadi ketika demonstran melempari polisi dengan botol bir dan batu. Mereka meneriakkan, "Putin pencuri."

Polisi menyambut serangan itu dengan memburu pengunjuk rasa, bahkan menggunakan kekerasan. Akibat terjadinya insiden ini, enam pengunjuk rasa dan tiga perwira polisi dirawat di rumah sakit, sementara puluhan lainnya mengalami luka ringan. Namun tindakan brutal polisi itu justru didukung oleh kubu Putin.

"Polisi menjalankan tugas secara berhati-hati. Seharusnya mereka berperilaku lebih kasar," ujar juru bicara Putin, Dmitry Peskov. Polisi juga memiliki kuasa untuk menjerat provokator dengan kurungan 10 tahun. Ini adalah bentrokan terbesar antara polisi antihuru-hara dan demonstran sejak kemenangan Presiden Putin pada 1999.

Denis, 39 tahun, peserta unjuk rasa, kecewa atas kemenangan Putin kembali ke kursi kepresidenan. Menurut dia, Putin telah gagal memimpin Rusia. "Saya ingin anak saya hidup tanpa Putin," kata Denis bersama 200 rekannya.

Upacara pelantikan Putin kemarin dilaksanakan secara megah di tiga ruang Kremlin. Simbol-simbol kekuasaan presiden, lencana resmi presiden, dan salinan khusus dari Konstitusi yang biasanya disimpan di perpustakaan presiden, secara khusus dipamerkan.

Putin membacakan sumpah singkat untuk melayani negaranya. Enam saluran televisi Rusia menyiarkan upacara pelantikan itu secara langsung. Upacara pengukuhan ini menelan biaya 26 juta rubel atau setara Rp 7,9 miliar. Sebanyak 3.000 tamu undangan, termasuk wakil negara, menteri, dan administrator presiden, hadir dalam inaugurasi tersebut. Mereka mengenakan pakaian warna hitam sesuai dengan permintaan protokol kepresidenan.

Menurut laman presiden, para tamu akan menikmati berbagai item penganan, vodka, anggur, dan sampanye saat resepsi. Ketua Dewan Kremlin, Georgy Vilinbakhov, mengatakan prosesi pelantikan Putin lazim dilakukan untuk semua presiden. "Semuanya akan diadakan dalam urutan yang sama, dalam rezim yang sama, dan di ruang yang sama," katanya.



RIA NOVOSTI | GUARDIAN | EKO ARI

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya