TEMPO.CO , Virginia Beach - Regu pemadam kebakaran, Sabtu 7 April, menyisir puing-puing sebuah kompleks apartemen du Virginia, Amerika Serikat setelah sebuah jet tempur Angkatan Laut Amerika F-18 jatuh menimpanya. Kecelakaan itu memicu kebakaran besar tetapi melukai hanya sembilan orang.
Kapten Departemen Permadam Kebakaran Virginia Beach, Tim Riley, enam ruang dari apartemen bertingkat dua itu yang paling hancur telah disisir dan tidak ada korban, luka maupun jiwa.
"Apa yang saya doakan, apa yang saya pikirkan sekarang, adalah tidak menemukan siapapun korban lagi," ujar Walikota Virginia Beach, Will Sessoms kepada AFP.
Sebagian dari puing jet tempur itu terserak di rumput di belakang beberapa gedung setelah tim darurat menyiram wilayah itu dengan busa untuk memadamkan ledakan api.
Dua pilot pahlawan dipuji karena berhasil mencegah potensi banyak kematian dengan membuang bahan bakar pesawat ketika jet F-18 itu meluncur jatuh ke bawah di Virginia Beach, Jum'at waktu setempat (Sabtu dinihari waktu Indonesia). Hal itu dinilai sebagai tindakan tegas bahwa telah menyelamatkan tangki dari menyulut sebuah "bola api besar".
Meskipun jatuhnya pesawat di kompleks Mayfair Mews telah merobek atap, rumah inap, dan sebuah komunitas pensiunan, dua pilot dengan selamat keluar dari pesawat lewat jok yang terlontar. Saat ditemukan keduanya masih terikat kursi itu.
Tak ada korban tewas. "Semua orang telah dihitung," ujar Riley kepada Reuters tentang kabar sebelumnya yang menyebutkan tiga orang hilang. "Kami tidak secara aktif mencari siapapun."
Sebuah jet tempur F-18 cilaka karena apa yang digambarkan seorang pejabat Pentagon sebagai "bencana kerusakan mekanik" selama penerbangan latihan sebelum jatuh setelah lepas landas, mengirim bola api ke langit. Kecelakaan itu menghancurkan enam gedung dan melukai tujuh orang, termasuk dua kru pilot.
Daily Mail | Reuters | Asia One | Dwi Arjanto
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya