Assange Berambisi Jadi Senator Australia

Reporter

Editor

Senin, 19 Maret 2012 06:22 WIB

Julian Assange. REUTERS/Finbarr O'Reilly

TEMPO.CO , Brisbane:Julian Assange, pendiri WikiLeaks, mengumumkan niatnya mengikuti pemilihan senator di Australia--negara asal pria 40 tahun itu--tahun depan.

"Berdasarkan peraturan, Julian Assange dapat berkompetisi meski dalam tahanan. Dan Julian akan bertarung," kata WikiLeaks dalam akun microblogging Twitter, akhir pekan lalu.

Assange kini berada dalam tahanan rumah di Inggris dan menghadapi kemungkinan ekstradisi ke Swedia atas tuduhan pelecehan seksual terhadap dua wanita. Ia kini tengah berjuang membatalkan rencana ekstradisi di pengadilan Inggris.

John Wanna, peneliti politik dari Universitas Nasional Australia, menegaskan bahwa hak politik Assange tetap ada selama ia berada di negara tersebut saat pemilihan umum. "Tentu syarat lain ia tidak boleh di penjara ataupun terbukti gila," ujar Wanna.

Polisi Australia telah menyimpulkan bahwa tindakan Assange dan WikiLeaks merilis ratusan ribu surat elektronik Kedutaan Amerika Serikat pada 2010 tidak melanggar hukum negara tersebut. Meski begitu, Perdana Menteri Julia Gillard menyebut tindakan itu tak bertanggung jawab.

Dukungan pun muncul dari pengacara konstitusi George Williams dari Universitas New South Wales. Ia menjelaskan, tidak ada pasal dalam konstitusi yang telah berusia 111 tahun, melarang seseorang yang ditahan di luar negeri untuk mengikuti pemilihan. "Saya tidak melihat ada halangan untuk Assange, meski nantinya ia terbukti bersalah," tutur Williams.

Namun Assange dinilai akan kesulitan mengikuti pemilihan tanpa dukungan partai politik. Selama ini hanya ada satu anggota parlemen dari total 76 orang yang berasal dari independen. Tapi Wanna mengatakan besar kemungkinan Assange dapat meraup suara hingga 4 persen karena popularitasnya.

Adapun ibunda Assange, Christine, mengaku belum membahas masalah ini dengan putranya. Tapi ia mengkritik pemerintah Australia yang lebih berpihak kepada kepentingan Amerika ketimbang warga negaranya. "Masalah utama dalam pemilu mendatang adalah demokrasi. Apakah pemerintah akan melindungi warganya atau justru mendukung Amerika," ucap Christine.


THE GUARDIAN | SYDNEY MORNING HERALD | SITA PLANASARI AQUADINI

Inter Terpopuler
Pembuat Video Joseph Kony Alami Depresi
Misteri Wanita Berkutang Putih dalam E-mail Assad

Karzai Ragukan Pelaku Penembakan Hanya Seorang

Identitas Tentara AS Pelaku Penembakan Terkuak

Orang Inggris Ternyata Tak Bahagia

PM Inggris Larang Supermarket Gunakan Bungkus Plastik

Wanita Ini Berdiri Satu Kaki Selama Empat Tahun

Bangkai Kapal Kargo Pembawa Perak Rp 2 Triliun Ditemukan

Di Inggris, Imigran Polandia Paling Produktif




Berita terkait

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

53 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

21 September 2023

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.

Baca Selengkapnya

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

9 Mei 2023

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

27 April 2023

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.

Baca Selengkapnya

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

20 April 2023

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

18 April 2023

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

18 April 2023

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

15 April 2023

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.

Baca Selengkapnya