Afganistan Kian Kisruh, Dua Prajurit NATO Terbunuh
Reporter
Editor
Jumat, 24 Februari 2012 05:26 WIB
Anggota kepolisian Afganistan terlibat bentrok dengan para pelaku aksi protes di Kabul, Afganistan, Kamis (23/2). REUTERS/Omar Sobhani
TEMPO.CO , Kabul: Kerusuhan di Afganistan sebagai buntut protes pembakaran kitab suci Al-Quran di satu basis NATO kian liar. Sumber-sumber militer Barat menyebutkan seorang tentara Afganistan bergabung dengan demonstran kemarin dan menembak mati dua prajurit NATO.
Pembunuhan itu terjadi beberapa jam setelah kelompok Taliban mendesak warga Afganistan membidik basis-basis militer asing dan membunuh warga Barat sebagai balasan atas insiden pembakaran Al-Quran di pangkalan Bagram, Selasa lalu.
Setidaknya 11 orang tewas dalam demonstrasi di segenap negara sejak insiden itu dan 17 lainnya terluka. Ribuan orang turun ke jalan di beberapa kota, menyerukan "Mampus Amerika!" dan merusak mobil serta gedung, dan melempari kaca-kaca toko.
Dalam kerusuhan demonstrasi di Provinsi Nangarhar, Afganistan timur, kemarin, seorang prajurit Afganistan menembaki beberapa tentara NATO yang berjaga. Seorang juru bicara pejabat provinsi menyebutkan si pelaku langsung kabur.
NATO memberi konfirmasi soal dua prajuritnya yang terbunuh kemarin, tapi menolak menjawab apakah penembakan itu berkaitan dengan aksi-aksi protes.
Di Ibu Kota Kabul, demonstrasi oleh 500 orang berubah menjadi kekerasan. Puluhan polisi dan perwira intelijen berpakaian preman berhadapan dengan para demonstran yang mengenakan bandana. Pemrotes melemparkan bebatuan. Aksi itu dibalas dengan tembakan di atas kepala mereka dan kerumunan pun bubar.
Seperti dilaporkan AP, Presiden Afganistan Hamid Karzai kemarin menerima sepucuk surat dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang resmi meminta maaf atas insiden pembakaran Al-Quran di Bagram.
Dalam surat itu, dikutip dari pernyataan kantor kepresidenan Afganistan, Obama mengungkapkan "penyesalan mendalam atas insiden itu" dan "meminta maaf". Obama menulis, "Kesalahan adalah tidak disengaja. Saya yakinkan Anda bahwa kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghindari apa pun insiden terulang, termasuk menuntut mereka yang bertanggung jawab."
Menurut BBC, Presiden Karzai kemarin menggelar pertemuan dengan para pemimpin suku dan politikus guna mencari cara-cara menenangkan ketegangan. Para pejabat keamanan cemas aksi protes bisa merebak lebih jauh karena tekanan warga dari kota-kota lain yang bereaksi atas kasus penodaan agama itu. Pembicaraan darurat juga digelar di Kabul untuk mencari langkah-langkah melindungi Ibu Kota.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.