Palestina Masih Perlu Sembilan Suara di PBB  

Reporter

Editor

Minggu, 25 September 2011 04:23 WIB

Demonstran dari berbagai LSM membawa bendera Palestina raksasa saat melakukan aksi untuk mendukung upaya Palestina masuk keanggotaan PBB, di Brussels (21/9). AP/Yves Logghe

TEMPO Interaktif, New York - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bertemu pada Senin besok untuk membahas permohonan Palestina menjadi anggota PBB. Palestina resmi mengajukan surat permohonan agar diakui sebagai negara berdaulat dan menjadi anggota PBB, Jumat lalu. Surat tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Duta Besar Libanon untuk PBB yang juga Ketua Dewan Keamanan saat ini, Nawaf Salam, mengaku menerima surat tersebut dan telah mengedarkannya ke semua anggota Dewan Keamanan. “Guna membahas surat ini, saya memanggil semua anggota untuk konsultasi Senin pukul tiga sore (waktu New York),” kata Nawaf.

Masuknya surat permohonan Palestina ke Dewan Keamanan menjadikan lembaga tersebut sebagai sorotan saat ini. Apalagi ditambah keberadaan tiga anggota baru Dewan Keamanan, yakni Gabon, Kolombia, dan Bosnia-Herzegovina. Tiga negara itu biasanya tidak berhubungan dengan diplomasi Timur Tengah. Tapi, karena menjadi anggota Dewan Keamanan tahun ini, suara ketiganya turut menentukan apakah permohonan Palestina disetujui atau tidak.

Di Dewan Keamanan, Palestina membutuhkan dukungan sembilan dari 15 suara. Diramalkan angka itu sulit dicapai karena beberapa negara anggota mendapat sedikit keuntungan dari hal tersebut. Bosnia, Kolombia, dan Portugal hanya menunjukkan keinginan untuk meneliti teks akhir permohonan Palestina. Sedangkan negara-negara Afrika Barat, seperti Gabon dan Nigeria, diperkirakan akan bersikap pasif.

Menurut Direktur Pusat Afrika Dewan Atlantik di Washington, J. Peter Pham, permohonan Palestina bisa diterima jika Nigeria berada di pihak Palestina, dan Gabon, yang mencari hubungan kuat ke Amerika Serikat, menyimpan keputusannya sampai menit terakhir. Ini karena Gabon tak memberi pengaruh besar bagi Pemerintah Obama.

Hingga saat ini Palestina juga masih mengharapkan dukungan dari beberapa anggota Dewan Keamanan yang tidak mengalami rotasi, termasuk Brasil, India, Afrika Selatan, dan Libanon, negara Arab yang paling banyak menampung pengungsi Palestina. Jika dukungan itu sudah diperoleh, dan Rusia serta Cina mempertahankan dukungan mereka, Palestina akan punya dasar yang kuat untuk memenangi pengakuan sebagai anggota PBB.

Kendati demikian, masih ada ganjalan lain, yakni ancaman veto Amerika Serikat. Presiden Barack Obama mengancam akan menggunakan hak vetonya untuk menghentikan langkah Palestina meski ada laporan lain juga yang menyebut Obama ingin menghindari aksi yang dapat membakar dunia Arab.

Tapi, meskipun situasi di markas PBB di New York sangat tegang dan diwarnai aksi lobi tingkat tinggi, hal itu tak menular ke tanah Palestina. Di negara yang diduduki Israel itu kemarin warga bersuka cita atas sejarah yang diukir pemimpin mereka, Presiden Mahmud Abbas.

REUTERS | AP | YAHOONEWS | AL ARABIYA | SUNARIAH

Berita terkait

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

49 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

28 Oktober 2023

Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

Uni Emirat Arab tidak akan menjadi tuan rumah perundingan iklim COP29 tahun depan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rumas Sakit Al Ahli di Gaza Tewaskan 500 Orang, Ini Profil Antonio Guterres

21 Oktober 2023

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rumas Sakit Al Ahli di Gaza Tewaskan 500 Orang, Ini Profil Antonio Guterres

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam serangan Israel ke rumah sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 orang. Ini seruannya untuk Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya

Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

16 Agustus 2023

Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

Perang Sudan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan 40 persen warganya kelaparan.

Baca Selengkapnya

Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

16 Agustus 2023

Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat lebih dari 1 juta orang telah melarikan diri dari Sudan ke negara-negara tetangga.

Baca Selengkapnya

Peran Delegasi Kanada di Balik Penetapan Hari Laut Sedunia

8 Juni 2023

Peran Delegasi Kanada di Balik Penetapan Hari Laut Sedunia

Hari laut sedunia diinisiasi di Brasil oleh Delegasi Kanada dan secara resmi ditetapkan oleh PBB pada 2008

Baca Selengkapnya

7 April Hari Kesehatan Sedunia, Begini Lika-liku hingga Penetapannya

7 April 2023

7 April Hari Kesehatan Sedunia, Begini Lika-liku hingga Penetapannya

Tiap 7 April, Hari Kesehatan Sedunia diperingati oleh semua orang di seluruh dunia. Hari ini juga menjadi hari berdirinya WHO

Baca Selengkapnya

Asal-usul Pembentukan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia

7 April 2023

Asal-usul Pembentukan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia

WHO terbentuk setelah pengalaman masa Perang Dunia II, ketika banyak negara mengalami masalah kesehatan wabah penyakit dan kelaparan

Baca Selengkapnya

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

7 April 2023

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.

Baca Selengkapnya

Viral Petugas Keamanan PBB Berfoto di Depan Bendera Taliban

21 Januari 2023

Viral Petugas Keamanan PBB Berfoto di Depan Bendera Taliban

PBB meminta maaf atas beredarnya foto beberapa staf di depan bendera Taliban di Afghanistan.

Baca Selengkapnya