Bom Bunuh Diri Bidik NATO di Afganistan

Reporter

Editor

Selasa, 31 Mei 2011 07:29 WIB

Lokasi ledakkan bom bunuh diri di gerbang sebuah basis militer Italia di Herat, Afganistan. AP

TEMPO Interaktif, Kabul - Seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah mobil penuh bahan peledak kemarin, Senin, 30 Mei 2011, di gerbang sebuah basis militer Italia di Herat, Afganistan. Hal itu disebutkan para pejabat ketika ledakan kedua menyapu sebuah perempatan pusat kota yang sibuk dan biasanya aman. Kedua serangan itu menewaskan sedikitnya empat orang. Menteri Pertahanan Italia menyatakan tak ada tentara Italia yang tewas.

Herat, kota terbesar di Afganistan barat, adalah satu dari tujuh area yang dijadwalkan diserahkan kepada kendali Afganistan pada Juli oleh NATO sebagai langkah pertama menuju transisi tanggung jawab keamanan nasional ke kekuatan Afganistan menjelang 2014. Serangan jarang terjadi di dalam kota, meski ada sejumlah distrik yang rawan.

Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen yang berkunjung ke Herat, pekan lalu, mengatakan bahwa transisi untuk penyerahan keamanan tetap sesuai dengan jadwal. Dia sempat berjalan kaki sejauh 1,6 kilometer tanpa gangguan.

Juru bicara komandan polisi regional Afganistan, Raouf Ahmadi, menyebutkan dua ledakan di Kota Herat menewaskan seorang polisi dan tiga warga sipil. Sedikitnya 20 orang terluka. Para pejabat sebelumnya melaporkan terjadi baku tembak antara militan dan tentara Italia.

Seorang juru bicara NATO membenarkan terjadinya serangan dekat basis militer Italia, tapi tak ada laporan korban di pihak NATO. Mayor Jenderal Tim James dari kontingen Inggris mengatakan ada ledakan bom di luar, tapi tanpa merusak apa pun di basis pertahanan.

Dari Islamabad dikabarkan Pakistan akan melancarkan serangan militer di Waziristan Utara. Hal itu disebut sebuah surat kabar lokal kemarin, sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengulangi permintaan Amerika untuk mengatasi sarang-sarang yang diduga persembunyian Al Qaidah dan Taliban di sepanjang perbatasan dengan Afganistan.

Menurut koran Pakistan, News, rencana serangan itu digodok ketika Clinton dan Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen berkunjung ke Pakistan, pekan lalu. Washington sudah lama menuntut bahwa Pakistan harus menyerang kawasan untuk memberantas jaringan Haqqani, salah satu faksi militan Afganistan paling mematikan yang memerangi tentara Amerika Serikat di Afganistan.

AP I REUTERS I DA

Berita terkait

Presiden Afganistan Bertemu Jusuf Kalla, Bahas Masalah Perdamaian

6 April 2017

Presiden Afganistan Bertemu Jusuf Kalla, Bahas Masalah Perdamaian

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani di Hotel Shangri-La, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan Jokowi Akan Teken 5 MOU

5 April 2017

Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan Jokowi Akan Teken 5 MOU

Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani akan bertemu di Istana dengan agenda penandatanganan 5 MoU.

Baca Selengkapnya

Presiden Afganistan Berkunjung ke Jakarta

30 Maret 2017

Presiden Afganistan Berkunjung ke Jakarta

Presiden Ashraf Ghani juga akan bertemu ulama dan mengunjungi Mesjid Istiqlal.

Baca Selengkapnya

Keterkaitan Antara Borobudur dengan Lembah Bamiyan

10 Januari 2017

Keterkaitan Antara Borobudur dengan Lembah Bamiyan

Indonesia dan Afganistan menggelar pameran bersama tentang
pengaruh Buddha melalui situs.

Baca Selengkapnya

10 Pejabat Afganistan Belajar Pertanian di Indonesia

12 November 2016

10 Pejabat Afganistan Belajar Pertanian di Indonesia

Selama pelatihan, 10 pejabat Afganistan mempelajari beragam topik berkaitan dengan kebijakan ketahanan pangan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dubes Afganistan: Negeri Kami Sedang Berbenah

29 September 2016

Dubes Afganistan: Negeri Kami Sedang Berbenah

Afganistan ingin menjalin hubungan yang lebih erat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Pernah Dijajah, Taliban Membuat Afganistan Terpuruk

23 September 2016

Tak Pernah Dijajah, Taliban Membuat Afganistan Terpuruk

Perjanjian persahabatan Indonesia-Afganistan pertama diteken pada 24 April 1955. Presiden pertama Indonesia, Soekarno mengunjungi Afganistan pada 1961

Baca Selengkapnya

KPU Pilih Ashraf Ghani Jadi Presiden Afganistan  

22 September 2014

KPU Pilih Ashraf Ghani Jadi Presiden Afganistan  

Angka hasil akhir penghitungan suara tidak diumumkan karena potensi
kekerasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Melatih 25 Polwan Afganistan  

19 Februari 2014

Indonesia Melatih 25 Polwan Afganistan  

Para polwan itu dipersiapkan untuk mengamankan pemilihan presiden Afganistan April mendatang.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Afganistan, 10 Anak Tewas  

17 Desember 2012

Ledakan di Afganistan, 10 Anak Tewas  

Korban tewas saat sedang mengumpulkan kayu bakar.

Baca Selengkapnya