Yudhoyono dan Benigno Bahas Sengketa Laut Cina Selatan

Reporter

Editor

Rabu, 9 Maret 2011 07:20 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama presiden Philipina Benigno Aquino III, di Jakarta (8/3). AP/Achmad Ibrahim
TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan sengketa di Laut Cina Selatan bisa diselesaikan melalui perundingan yang komprehensif. Menurut Yudhoyono, jika masalah ini bisa diselesaikan tuntas, hasilnya nanti bisa dimanfaatkan secara optimal oleh negara-negara di sekitarnya.

"Manakala sudah dapat dicapai solusi yang baik di daerah yang dipersengketakan, terbuka kemungkinan baik untuk sebuah kerja sama dan berharap agar Cina Selatan bisa menjadi zone of possible economic cooperation," kata Yudhoyono, didampingi Presiden Filipina Benigno Simeon Aquino III, kepada wartawan di Istana Merdeka kemarin.

Konflik di Laut Cina Selatan sudah berjalan lama. Perseteruan antara Cina dan negara di Asia Tenggara, khususnya dengan Vietnam, pernah memanas pada 1974-1978. Kini Cina mengklaim sebagian wilayah di sekitar perairan Laut Cina Selatan yang selama ini masuk wilayah Indonesia.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelaskan Indonesia sebagai Ketua ASEAN siap membantu menghadirkan situasi kondusif bagi penyelesaian sengketa di Laut Cina Selatan.

Selain kedua negara mendukung penyelesaian damai di Laut Cina Selatan, menurut Yudhoyono, Indonesia siap melakukan kerja sama bilateral dengan Filipina di bidang energi dan pangan. Dalam situasi dunia sekarang, semua bangsa di dunia harus bekerja sama menjaga pasokan pangan dan energi. Ia beralasan, kalau tidak, harganya akan naik dan memukul ekonomi semua negara, termasuk negara berkembang.

Indonesia sebagai produsen minyak akan memasok minyak ke negara lain, tapi setelah semua kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Hingga sekarang, kebutuhan minyak dalam negeri memerlukan juga tambahan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.

Yudhoyono berharap konflik berdarah masyarakat dengan pemerintah dan pendukungnya di Timur Tengah dan Afrika Utara bisa segera diatasi sehingga tidak mengganggu jaminan pasokan. Ia juga berharap tidak ada spekulasi.

Presiden Benigno berharap adanya kerja sama dan pasokan minyak dari Indonesia ke negaranya. Aquino mengatakan ide kerja sama eksplorasi minyak telah diusulkan. "Mungkin kita harus melanjutkan pembicaraan dengan negara-negara lain," katanya.

EKO ARI WIBOWO | MARIA RITA

Berita terkait

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.

Baca Selengkapnya

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.

Baca Selengkapnya

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

28 April 2017

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran kapal Davao-Bitung.

Baca Selengkapnya

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

28 April 2017

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

Presiden Jokowi diterima Presiden Filipina Redrigo Duterte.di Istana Malacanang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

25 April 2017

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dan menghadiri KTT ASEAN.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

20 Januari 2017

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Tiga WNI asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik Abu Sayyaf
adalah nelayan.

Baca Selengkapnya

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

26 Oktober 2016

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina pelintas tradisional dan sudah tinggal di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Selengkapnya

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

26 Oktober 2016

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina telah mendapatkan statusnya sebagai WNI.

Baca Selengkapnya