Polisi Ekuador Rencanakan Bunuh Presiden Correa

Reporter

Editor

Kamis, 7 Oktober 2010 08:59 WIB

Presiden Rafael Correa berhasil dibebaskan Militer dari rumah sakit di Quito.(reuters.com)
TEMPO Interaktif, Polisi pembangkang Ekuador yang menahan presiden selama 11 jam pekan lalu membicarakan untuk membunuhnya. Hal itu ketahuan dari rekaman suara yang diperoleh kantor berita Andes. Demikian transmisi radio kepolisian menyebutkan.

Presiden Rafael Correa menyebut peristiwa penahanan dirinya, Kamis lalu, merupakan upaya kudeta.

Pekan lalu, sejumlah polisi protes turun ke jalan-jalan dan menahan selama 11 jam Presiden Correa di rumah sakit karena pemerintah menghapus bonus dan kompensasi yang menjadi hak mereka. Namun upaya tersebut digagalkan militer Ekuador dan membawa Correa ke Istana Presiden.

Transmisi radio kepolisian yang diperoleh kantor berita Andes, Selasa dini hari, merekam pembicaraan di tempat Correa ditahan di rumah sakit. Namun, CNN tak berhasil mengkonfirmasi kabar tersebut ke pihak independen.

"Mereka akan membunuh Correa," kata seorang pria yang tak bersedia disebutkan namannya. "Bunuh Correa dan demonstrasi ini akan berakhir."

Sementara pria lain dalam rekaman itu menyebutkan, polisi meminta Correa meneken jaminan tak akan melakukan pemotongan bonus. "Mereka tak meninggalkan tempat tersebut sebelum Correa teken janji."

"Jangan tinggalkan tempat," umpat seorang pria. "Pertama, dia harus teken selanjutnya boleh meninggalkan tempat. Jika tidak, mati!" teriak mereka.

Usai drama pembebasan Correa oleh tentara nasional Ekuador yang menewaskan empat orang, lapor Andes, lima pejabat kepolisian ditahan. Di antara yang ditahan adalah pensiunan angkatan darat Mayor Jenderal Fidel Araujo. Araujo adalah aktivis partai politik Patriotic Society pimpinan bekas Presiden Lucio Gutierrez.

Correa menyebut, Guiterrez bekas presiden 2003-2005, berada di balik seluruh kejadian penahanan terhadap dirinya. Namun Guiterrez mengaku kepada CNN bahwa dirinya tak terkait sama sekali dengan kejadian itu. Saat itu dia berada di luar negeri.

CNN | CHOIRUL


Berita terkait

Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

20 April 2016

Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

Untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan jumlah korban hilang sejak gempa berkukatan 7,8 skala Richter itu menggoyang pantai Pasifik, Ekuador.

Baca Selengkapnya

Gempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan  

20 April 2016

Gempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan  

Presiden Rafael Correa mengatakan biaya pemulihan kota diperkirakan mencapai triliunan dolar.

Baca Selengkapnya

Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

25 April 2014

Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

Sekitar 20 staf Departemen Pertahanan di Kedutaan Besar AS di Quito meninggalkan negara itu akhir bulan ini.

Baca Selengkapnya

Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

6 April 2014

Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

Gunung berapi di Ekuador memuntahkan abu setinggi 10 kilometer.

Baca Selengkapnya

Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

18 Februari 2013

Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

Berhasil menjalankan program sosial dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

17 Agustus 2012

Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

Menurut beberapa analis, Assange meminta perlindungan ke Ekuador karena dia tahu dia bisa mengandalkan Presiden Ekuador, Rafael Correa, untuk membantu

Baca Selengkapnya

Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

17 Agustus 2012

Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

Operasi mencegah Assange keluar Inggris ini menelan biaya sekitar 50 ribu pound sterling (setara Rp 749 juta) sehari.

Baca Selengkapnya

Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

17 Agustus 2012

Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

Pemberian suaka itu dilakukan setelah Assange mengungsi ke kantor Kedutaan Ekuador di London selama dua bulan.

Baca Selengkapnya

Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

30 Juli 2012

Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

Menanggapi permintaan Christine Assange, pemerintah Ekuador menyatakan tengah mempertimbangkannya.

Baca Selengkapnya

Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

21 Juni 2012

Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

Presiden Ekuador, Rafael Correa, menyatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan dengan serius permintaan suaka bos Wikileaks itu.

Baca Selengkapnya