Amnesti Buat Kaus Merah  

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juni 2010 09:59 WIB

AP Photo/David Longstreath
TEMPO Interaktif, Bangkok -Proposal pemberian amnesti bagi pendemo Kaus Merah, yang ambil bagian dalam demonstrasi panjang antipemerintah Thailand baru-baru ini, akibat melanggar aturan keadaan darurat menyulut kontroversi dan menunjukkan sulitnya rekonsiliasi.

Usulan dilansir oleh Departemen Investigasi Khusus (DSI) dan diikuti sebuah seruan pemerintah buat rekonsiliasi pascapemberangusan demonstrasi, yang disusul meledaknya kerusuhan dan pembakaran. Total 89 orang tewas dan 2.000 lainnya terluka sepanjang reli protes pada Maret-Mei lalu.

Mayoritas pendukung Kaus Merah adalah warga miskin kota dan petani pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, yang mengasingkan diri ke luar negeri. Juragan telekomunikasi itu didepak dalam kudeta militer pada 2006 dan dihukum karena korupsi.

DSI tengah menimbang pengampunan buat demonstran yang melanggar keadaan darurat yang diberlakukan selama krisis. "Ini bakal membantu ribuan orang yang melanggar keadaan darurat yang hanya ingin berdemo, bahkan bagi mereka yang sekadar berfoto buat suka-suka di Kaus Merah," ujar Tharit Pengdit, Kepala DSI, kemarin. "Tentu saja kami tak membiarkan teroris, kelompok militan, dan perusuh yang membakar pergi begitu saja."

Pemerintah telah melabeli mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan, termasuk Thaksin, sebagai teroris. Tapi Wakil Perdana Menteri Suthep Thaugsuban berhati-hati dengan menyebutkan bahwa amnesti belum secara resmi diusulkan. "Ada beberapa orang yang menyuarakan keprihatinan bahwa hal itu mungkin membuat penegakan hukum kelak lebih sulit," ujarnya. "Kita harus menimbang pendapat publik."

Akhir pekan lalu, Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mengatakan tak ada rencana bernegosiasi dengan para teroris. Namun, dia menambahkan, "Tak ada juga rencana memburu mereka yang (berdemo secara) damai." Adapun Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Chai Chidchob menilai amnesti buat pemrotes Kaus Merah yang tak didakwa teroris dimungkinkan dan bisa menjadi titik awal rekonsiliasi nasional. "RUU tentang amnesti telah diajukan Partai Bhumjaithai dan siap menjadi agenda DPR dengan pasal tambahan bila diperlukan."

Reuters | Bangkok Post | dwi arjanto

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya