TEMPO Interaktif, Minsk - Presiden Kirgistan yang dgulingkan, Kurmnabek Bakiyev, besok akan menggelar jumpa pers di Ibu Kota Minsk, Belarusia. Jika terlaksana, itu merupakan pernyataan kedua setelah ia jatuh akibat unjuk rasa berdarah yang menewaskan 83 orang awal bulan ini.
Ia kemarin melontarkan pernyataan pertamanya. Ia membantah telah meneken surat pengunduran diri. Bakiyev saat ini berada di Belarusia atas undangan Presiden Alexander Lukashenko.
“Pukul 11.00 waktu setempat (pukul 3.00 sore waktu Jakarta) pada Jumat Kurmanbek Bakiyev akan mengaddakan jumpa pers,” kata juru bicara Bakiyev hari ini. Presiden Lukashenko menyerukan agar Bakiyev ikut pada pemilihan presiden dan parlemen Kirgistan yang akan dilangsungkan pada 10 Oktober mendatang.
Namun pemerintahan sementara Kirgistan yang dipimpin mantan menteri luar negeriRoza Otunbayeva mengancam akan memenjarakan Bakiyev jika ia berani pulang. Mereka menuding Bakiyev bertanggung jawab atas korban tewas pada demo berdarah di Ibu Kota Bishkek.
Pemerintah sementara Kyrgyzstan, yang tengah berjuang mengatasi kekerasan etnik dan menyiapkan polisi dan militer yang tangguh, meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirimkan satuan polisi internasional. Tujuannya agar ditempatkan di negeri Asia Tengah tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat telah mengirim Robert Blake sebagai tuusan ke Kirgistan. Ia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat negara itu Jumat dan Sabtu mendatang.