Pencemar Lingkungan Danai Kampanye Al Gore  

Reporter

Editor

Senin, 19 April 2010 15:51 WIB

Bekas Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore dalam sebuah acara yang digelar Live Earth. (NYTIMES)
TEMPO Interaktif, WASHINGTON - Sejumlah penggiat lingkungan beramai-ramai mengutuk bekas Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore. Mereka menuduh politisi Amerika Serikat yang kini gencar berbicara soal masalah perubahan iklim dan kampanye hijau itu sengaja membiarkan organisasinya, Live Earth menuai dana dari perusahaan kimia paling dihujat lantaran Tragedi Bhopal India, 1984.

"Ini upaya untuk mencuci tangan lewat kampanye hijau," kata Tim Edward dari Kampaye Internasional Buat Tragedi Bhopal, Senin (19/4). Edwards menyesalkan Al Gore yang mau menerima dana dari Dow Chemical untuk mensponsori konser Live Earth di 200 kota di seluruh dunia. Konser ini digelar untuk menarik dana publik buat membiayai program air bersih.

Padahal Dow sendiri ditengarai sejumlah lembaga riset lingkungan bertanggung jawab atas sejumlah pencemaran lingkungan di beberapa sungai, danau dan sejumlah saluran air lainnya yang berada di dekat sejumlah pabrik milik Dow Chemical. Pabrik-pabrik Dow Chemical itu tersebar di Amerika Serikat, Brasil, dan Afrika Selatan.

Para peneliti itu menyebut perusahaan yang bermarkas di Midland, Michigan, Amerika Serikat itu dituduh telah mencemari sejumlah wilayah termasuk Sungai Tittabawassee dengan dioxin tingkat tinggi yang merupakan salah satu zat kimia jahat dan paling berbahaya. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mendapati Sungai Saginaw Michigan terkontaminasi dioxin.

Sejatinya para penggiat lungkungan telah lama jengkel kepada Dow Chemical, yang kini berupaya secara terang-terangan untuk memoles dirinya sebagai perusahaan hijau. Bukan hanya itu. Dow juga berusaha mengalihkan perhatian dari skandal Bhopal yang menewaskan 25 ribu jiwa dan menyisakan lebih dari 120 ribu jiwa dalam kondisi kesehatan yang kritis.

Bahkan sampai sekarang, 25 tahun setelah tragedi kebocoran kimia di pabrik Union Carbide di Bhopal itu, ribuan warga desa di sana masih memakai air yang terkontaminasi tersebut. Padahal air beracun itu telah melahirkan sejumlah problem kesehatan seperti lahir cacat, kanker, dan kelainan kulit di wilayah tersebut.

Tiga pekan lalu Amnesty International mendesak Live Earth untuk menolak sponsor yang diberikan Dow Chemical kecuali perusahaan kimia itu setuju untuk membersihkan Bhopal. Tapi Live Earth tak meresponsnya. Begitupun Greenpeace, yang selama bertahun-tahun mengkritisi catatan lingkungan Dow, menolak berkomentar karena ikut berpartisipasi dalam acara itu. Dow adalah sponsor tunggal pelbagai konser gelaran Live Earth selama 24 jam.

| INDEPENDENT | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya