Sebanyak 47 Negara Sepakat Amankan Bahan Nuklir

Reporter

Editor

Kamis, 15 April 2010 11:27 WIB

Wakil Presiden Boediono (kiri) disambut Presiden AS Barack Obama guna mengikuti jamuan makan malam pada pembukaan KTT Pengamanan Nuklir di Washington DC, Senin (12/4). ANTARA/Yopie Hidayat

TEMPO Interaktif, Washington - Semua peserta Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir, yang berlangsung di Amerika Serikat, yakni 47 negara, sepakat mengamankan semua bahan nuklir berbahaya dalam 4 tahun.

Selain itu, semua pemimpin negara yang hadir dalam acara yang digagas Presiden Amerika Serikat Barack Obama tersebut setuju membuat rencana bersama guna terciptanya kontribusi nyata dalam melindungi dunia. Rencana tersebut adalah meminta setiap negara menjaga stok nuklir dan mengamankan bahan nuklir agar tak jatuh ke tangan teroris.

"Hari ini kami mendeklarasikan bahwa terorisme nuklir adalah salah satu ancaman terbesar bagi keamanan internasional," kata tuan rumah KTT, Presiden Obama, di pengujung acara yang berlangsung sejak 12 April itu kemarin.

Dia menambahkan, "Kami juga setuju jalan yang paling efektif untuk mencegah teroris dan penjahat lainnya memperoleh bahan nuklir adalah dengan terus memperkuat keamanan nuklir."

Sebelumnya, Rusia dan Amerika telah menandatangani sebuah kesepakatan untuk mengatur 68 ton kelebihan senjata nuklir kelas plutonium. Amerika bahkan telah menganggarkan US$ 400 juta untuk mengurangi plutonium Rusia, yang menurut Moskow memerlukan dana hingga US$ 2,5 miliar untuk pengurangan itu.

Selain milik kedua negara adidaya itu, akan dibuat cadangan nuklir bersama yang merupakan sumbangan dari setiap negara sebanyak 34 ton, yang dianggap cukup untuk membuat 17 ribu senjata nuklir. Nah, cadangan itu, kata pejabat Amerika, akan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Rencana ini disetujui, antara lain, oleh Meksiko, Cile, dan Ukraina. Mereka setuju memberikan stok hasil pengayaan uranium tingkat tingginya.

Kesepakatan lain yang dihasilkan dalam KTT: para pemimpin setuju membuat peraturan tak mengikat untuk mencegah aktor bukan negara memperoleh informasi atau teknologi yang dibutuhkan untuk penggunaan bahan nuklir itu.

Mereka mengatakan akan bekerja sama lebih erat dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Badan Energi Atom Internasional serta berbagi informasi tentang pendeteksian nuklir dan cara mencegah perdagangan nuklir.

Kendati setuju, para pemimpin negara meminta peningkatan keamanan nuklir tidak melanggar hak-hak negara untuk berkembang dan membangun energi nuklir untuk tujuan damai dan teknologi.

Adapun Indonesia, seperti dilaporkan wartawan Tempo, Wahyu Muryadi, dari Washington, DC, menyambut baik semua upaya pencegahan jatuhnya bahan-bahan nuklir ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Wakil Presiden Boediono, yang mewakili Indonesia di KTT, bahkan menilai sikap Amerika sekarang sudah hampir sejalan dengan pandangan negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Nonblok. Di Gerakan Nonblok, Indonesia terpilih sebagai Ketua Kelompok Kerja Pelucutan Senjata Nuklir.

"Sikap Amerika Serikat semakin dekat ke arah sebuah kesepakatan dan kerja sama yang konkret, terutama bagi negara-negara di Asia Tenggara yang sudah lama menyatakan diri sebagai kawasan bebas senjata nuklir, jauh lebih dulu daripada keinginan Amerika," kata Boediono saat berpidato dalam jamuan makan siang dengan Wakil Presiden Joe Biden di Naval Observatory, Washington, DC.

"Sebagai sebuah negara, Indonesia tak pernah mempunyai aspirasi atau keinginan untuk memiliki senjata nuklir," Boediono menandaskan. Kendati demikian, ia melanjutkan, Indonesia tentu ingin bisa memanfaatkan secara maksimal teknologi nuklir untuk keperluan damai demi kesejahteraan rakyatnya.

BBC | TIME | WAHYU MURYADI | SUNARIAH

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya