Para pengunjuk rasa turun ke jalan menyerbu gedung-gedung pemerintah di Bishkek, Krygizstan (7/4). AP/Ivan Sekretarev
TEMPO Interaktif, Bishkek - Koalisi oposisi di Kirgistan membentuk pemerintahan sementara yang akan berkuasan selama enam bulan.
Pemimpin oposisi Roza Otunbayeva mengatakan, Kamis, dia akan membubarkan parlemen dan mengambil alih tugas-tugas legislatif.
Dalam jumpa pers, dia menyatakan pemerintahan baru yang dipimpinnya akan mengadakan perundingan dengan Presiden Kurmanbek Bakiyev yang saat ini meninggalkan ibu kota dan bersembnyi di kawasan Jalal-Abad.
Oposisi menguasai markas besar pemerintahan Kirgis menyusul bentrok berdarah antara demonstran melawan pasukan keamanan menyebabkan 68 orang tewas.
Otunbayeva mengatakan, pemerintahannya akan memperbaiki aturan pemilihan umum dan partai politik yang selama ini diubah Bakiyev demi dominasi pendukugnya di parlemen.
Pemerintah sementara Kyrgyzstan, yang tengah berjuang mengatasi kekerasan etnik dan menyiapkan polisi dan militer yang tangguh, meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirimkan satuan polisi internasional. Tujuannya agar ditempatkan di negeri Asia Tengah tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat telah mengirim Robert Blake sebagai tuusan ke Kirgistan. Ia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat negara itu Jumat dan Sabtu mendatang.