New York Keluarkan Larangan Makan Garam

Reporter

Editor

Jumat, 12 Maret 2010 21:11 WIB

TEMPO Interaktif, New York - Pemerintah New York berencana melarang penggunaan garam di restoran-restoran kota itu. Aturan ini diberlakukan terhadap para koki dan pemilik restoran.

Tentu saja para koki bereaksi keras dan menentang usulan yang bisa menimbulkan denda bagi yang melanggar. Seperti dilaporkan Sky News, denda yang ditetapkan bagi setiap pelanggaran adalah $ 1.000 US atau hampir Rp 10 juta.

Felix Ortiz, anggota parlemen New York yang mengajukan usulan ini mengatakan pengunjung dimungkinkan untuk memilih apakah akan melakukannya sendiri dengan memilih makanan bergaram atau tidak.

Tapi Jeff Nathan, juru masak dan pemilik restoran Abigael di Broadway, berkata: "Sama seperti dokter, meski orang sering mengunjungi sebuah rumah sakit, tapi ia benar-benar tidak dapat mengendalikan bagaimana orang memilih untuk menjaga kesehatan mereka. Demikian juga dengan koki pada yang sesekali berkunjung ke sebuah restoran."

Nathan adalah anggota kelompok Facebook My Food My Choice, sebuah koalisi para koki, pemilik restoran, dan konsumen, yang mengecam rancangan undang-undang sebagai suatu hal yang “absurd” dan tak masuk akal.

Ortiz menegaskan larangan garam di restoran akan memungkinkan pelanggan untuk memutuskan apakah mereka ingin makannya asin atau tidak. "Dengan cara ini, konsumen memiliki lebih banyak kontrol atas jumlah asupan natrium mereka, dan diberi pilihan untuk menjalankan diet sehat dan gaya hidup sehat," katanya.

Tapi Orit Sklar, dari My Food My Choice berpendapat: "Chef diborgol dalam mempersiapkan makanan, dan banyak yang sudah memprotes secara terbuka undang-undang ini.”

"Ortiz dan sesama anti-garam fanatik, Walikota New York City Michael Bloomberg berusaha untuk merongrong makanan dan bisnis restoran di seluruh negara."

American Heart Association ingin warga Amerika mengurangi asupan sodium mereka dan menyerukan pengurangan 50 persen garam digunakan oleh produsen dalam makanan dan restoran dalam waktu 10 tahun.


ANANOVA | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya