Hamas Tahan Wartawan Inggris di Gaza

Reporter

Editor

Senin, 15 Februari 2010 10:52 WIB

TEMPO Interaktif, Gaza - Polisi Hamas telah menahan seorang wartawan Inggris di Jalur Gaza karena dituduh melakukan pelanggaran keamanan.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Ehab Al-Ghsain mengidentifikasi tahanan itu sebagai koresponden lepas Paul Martin.

"Kami memiliki pengakuan bahwa jurnalis Inggris itu terlibat pelanggaran terhadap hukum Palestina, dan yang merugikan keamanan negara," kata Ghsain, tanpa memberikan rincian tentang siapa yang telah mengaku dan dalam kondisi apa.

Foreign Press Association di Yerusalem mengkonfirmasi bahwa seorang jurnalis dengan nama itu telah mengunjungi daerah itu berdasarkan penugasan untuk beberapa tahun. Pencarian Internet menemukan byline-nya dalam The Mirror dan harian The Times, serta situs BBC News.

Konsulat Inggris di Yerusalem, yang mengawasi urusan di Gaza dan Tepi Barat, tidak membalas panggilan untuk memberikan komentar.

Hamas, dihindari oleh Barat karena menolak untuk hidup berdampingan dengan Israel, telah menguasai Gaza sejak mengalahkan sainganya, faksi Fatah Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam perang saudara tahun 2007.

Kelompok hak asasi manusia telah mengecam Hamas dan Otoritas Palestina Abbas karena menahan wartawan dan mengekang kebebasan pers.

REUTERS | EZ

Berita terkait

Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

11 Maret 2021

Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

13 Oktober 2017

Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

12 Oktober 2017

Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

22 Mei 2017

Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.

Baca Selengkapnya

Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

5 Mei 2017

Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

3 Mei 2017

Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

25 Maret 2017

Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

2 Maret 2017

Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

14 Februari 2017

Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

12 Januari 2017

Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.

Baca Selengkapnya