TEMPO Interaktif, Bagdad - Pemerintah Irak memulai mengumpulkan tanda tangan korban dan keluarga korban untuk menggugat secara class-action atas kesalahan yang dilakukan oleh Blackwater, perusahaan keamanan swasta AS.
"Gugatan ini sebagai bentuk permintaan kompensasi atas berbagai kasus," kata pejabat di kantor perdana menteri Nouri al-Maliki.
Sekitar 50 anggota keluarga korban diundang ke kantor perdana menteri untuk diminta tanda tangan menggugat Blackwater atas sejumlah kesalahan. Mereka setuju atas gugatan tersebut seraya meminta kompensasi, meskipun ada juga yang tak mau membubuhkan tanda tangan.
Menurut pengacara pemerintah, lima pengawal yang tergabung dalam Blackwater melakukan kesalahan fatal menembak penduduk sipil dengan alasan mempertahankan diri. Tetapi saksi mata dan keluarga korban menyatakan, peristiwa 16 September 2007 itu tak ada tanda-tanda penyerangan terhadap mereka, namun Blackwater menembak hingga menimbulkan kematian sejumlah orang.
AP | CHOIRUL
"Gugatan ini sebagai bentuk permintaan kompensasi atas berbagai kasus," kata pejabat di kantor perdana menteri Nouri al-Maliki.
Sekitar 50 anggota keluarga korban diundang ke kantor perdana menteri untuk diminta tanda tangan menggugat Blackwater atas sejumlah kesalahan. Mereka setuju atas gugatan tersebut seraya meminta kompensasi, meskipun ada juga yang tak mau membubuhkan tanda tangan.
Menurut pengacara pemerintah, lima pengawal yang tergabung dalam Blackwater melakukan kesalahan fatal menembak penduduk sipil dengan alasan mempertahankan diri. Tetapi saksi mata dan keluarga korban menyatakan, peristiwa 16 September 2007 itu tak ada tanda-tanda penyerangan terhadap mereka, namun Blackwater menembak hingga menimbulkan kematian sejumlah orang.
AP | CHOIRUL
