Ia Mata-Mata CIA Yang Juga Mata-Mata al-Qaidah

Reporter

Editor

Rabu, 6 Januari 2010 14:09 WIB

TEMPO Interaktif, Zarqa - Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi, orang Yordania yang menewaskan tujuh perwira dinas rahasia Amerika Serikat CIA di Afganistan, ternyata agen ganda. CIA dan dinas intelijen Yordania menganggapnya mata-mata mereka yang selusupkan ke al-Qaidah, tapi ternyata ia mata-mata al-Qaidah di CIA.

Al-Balawi pekan lalu meledakkan diri di rumah persembunyian CIA di Khost, Afganistan, dekat perbatasan Pakistan. Ledakan itu menewaskan tujuh perwira CIA, yang berkumpul karena al-Balawi menjanjikan memberi informasi muktahir para bos al-Qaidah.

Al-Balawi sendiri sejak awal memang dicurigai terlibat al-Qaidah tapi intelijen Yordania percaya ia sudah berubah haluan. Ia sudah pindah kiblat dari membela al-Qaidah menjadi memusuhinya.

Al-Balawi lahir 32 tahun silam di Kuwait. Keluarganya sendiri berasal dari satu suku Bedouin di Tabuk, Arab Saudi. Begitu lahir, ia tinggal di Irak sampai 1990 setelah perang Kuwait pecah. Ia dan keluarganya pindah ke Yordania.

Di Yordania, al-Balawi menyelesaikan sekolah menengah dan melanjutkan kuliah kedokteran di Turki. Selesai kuliah, ia menjadi dokter di kamp pengungsi Palestina Zarqa, di Yordania. Di kamp pengungsi ini pemimpin al-Qaidah di Irak, Abu Musab al-Zarqawi, berasal.

Sejak awal, al-Balawi membenci Israel dan Amerika. Ia sering menulis di Internet bahwa ia ingin mati dalam perang suci.

Tulisan provokatif ini membuatnya ditangkap intelijen Yordania pada Maret silam. Saat itu al-Balawi baru saja mendaftar menjadi anggota tim medis ke Jalur Gaza, bergabung rumah sakit lapangan Yordania, sesaat sebelum ofensif Israel ke wilayah Palestina tersebut.

Selama tiga hari, ia dipenjara. Intelijen Yordania kemudian percaya sudah berhasil mengubah ideologi dokter ini. Yang jelas, ia kemudian diam-diam pergi ke Afganistan sebagai mata-mata Yordania.

Di Afganistan, al-Balawi menunjukkan kepiawaian sebagai mata-mata Yordania dalam tubuh al-Qaidah yang andal. Ia membantu Yordania menggagalkan rencana al-Qaidah menyerang negara Arab itu.

Setelah yakin al-Balawi mata-mata dalam al-Qaidah yang andal, intelijen Yordania menawari CIA untuk menggunakan jasa dokter lulusan Turki. Tujuannya menangkap atau membunuh Ayman al-Zawahri, tangan kanan Usamah bin Ladin.

Kepada CIA, al-Balawi memasok dengan informasi-informasi intelijen kelas satu sehingga kredibilitasnya naik. Sejumlah informasi ini bahkan memungkinkan Amerika meluncurkan roket dengan pesawat tak berawak yang menewaskan sejumlah pemimpin al-Qaidah.

Kredibilitas itu membuat al-Balawi tidak diperiksa saat ia masuk ke markas CIA di Khost pada 30 Desember silam. Sesaat setelah ia memulai memberi informasi, tangannya meledakkan bom yang ada di tubuhnya. Ia tewas. Begitu pula dengan tujuh perwira CIA dan seorang perwira intelijen Yordania.

AP/NURKHOIRI

Berita terkait

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

25 Desember 2022

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

Berita Top 3 Dunia tentang AS kucurkan Rp700 T untuk Ukraina, Al-Qaeda akui pimpinannya tewas, dan kasus harian Covid di China 37 juta

Baca Selengkapnya

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

24 Oktober 2022

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

Bom mobil dan tembakan di sebuah hotel di kota Kismayu, Somalia, menewaskan sembilan orang dilakukan Al Shabaab kelompok teror afiliasi Al-Qaidah

Baca Selengkapnya

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

5 September 2021

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

Hasil riset pelajar SMA di Bandung ini belum bisa memastikan para pelajar radikal mendukung kelompok khilafah yang mana.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya