TEMPO Interaktif, Kopenhagen - Arah kesepakatan pada pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim di Kopenhagen, lebih terlihat setelah satu hari sebelumnya diplomasi di belakang meja menunjukkan kepanikan.
Cina mengisyaratkan konsesi pada pemantauan emisi, sedangkan Amerika Serikat menyatakan akan berkomitmen menyalurkan dana ke negara-negara berkembang.
Para kepala-kepala negara yang mengikuti konferensi ini memiliki pilihan yang lebih banyak untuk membuat suatu keputusan ketika mereka bertemu pada Jumat ini.
Namun dari bocoran informasi Kamis malam, menunjukkan kesepakatan mengenai pembatasan peningkatan suhu dua derajat celcius.
Bahkan jika negara-negara besar mau melaksanakan komitmen mereka, maka memungkinkan kesepakatan pembatasan peningkatan suhu yang lebih besar, tiga derajat celcius.
Meskipun banyak ungkapan kekhawatiran tentang proyeksi perubahan iklim, pendanaan menjadi masalah besar yang memungkinkan peserta melanggar kesepakatan yang akan dihasilkan nantinya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan siap membantu pendanaan senilai $ 100 miliar per tahun untuk negara-negara berkembang jika kesepakatan yang dicapai dalam konferensi ini memenuhi persyaratan dari AS.
BBC l BASUKI RAHMAT N
Berita terkait
Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim
26 Juni 2018
Aktivis lingkungan meminta hakim mengakomodasi dampak perubahan iklim ketika menyidangkan gugatan izin pembangunan PLTU batubara.
Baca SelengkapnyaStephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus
4 Juli 2017
Stephen Hawking menilai tindakan Trump mundur dari Kesepakatan Iklim Paris bisa membuat Bumi menjadi seperti Venus dengan suhu 250 derajat.
Baca SelengkapnyaDunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris
2 Juni 2017
Para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian iklim Paris 2015.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim
2 Juni 2017
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari perjanjian perubahan iklim yang disepakati di Paris pada 2015.
Baca SelengkapnyaElon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris
1 Juni 2017
Elon Musk mengumumkan jika Presiden Trump mundur dari kesepakatan internasional Paris, dia akan mundur dari semua dewan penasihat Gedung Putih.
Baca SelengkapnyaTeken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara
23 April 2016
Setelah meneken Paris Agreement, pemerintah harus implementasikan pembangunan rendah karbon.
170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu
23 April 2016
Respon terbaru dunia terhadap peningkatan suhu, naiknya permukaan air laut dan dampak lain dari perubahan iklim.
Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC
1 Februari 2016
KLHK menggelar Festival Iklim di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Februari 2016, agar semua pihak mengerti kesepakatan COP 21 di Paris.
Baca SelengkapnyaFestival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris
31 Januari 2016
Festival pada 1-4 Februari ini diadakan KLHK, Pemerintah Norwegia dan UNDP Indonesia.
Baca SelengkapnyaSiti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement
18 Desember 2015
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pastikan Indonesia akan jalankan Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.
Baca Selengkapnya