Kelompok Oposisi Bentrok dengan Aparat Keamanan Iran

Reporter

Editor

Selasa, 8 Desember 2009 13:27 WIB

AP
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasukan keamanan Iran menahan lusinan demonstran antipemerintah. Polisi dan militer terpaksa menggunakan tongkat dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran antipemerintah di Teheran.

Para pemrotes yang dipimpin oleh sejumlah mahasiswa, menolak hasil pemilihan umum ulang yang dimenangkan oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad beberapa waktu lalu. Mereka juga menginginkan kebebasan akademik.

Selain membubarkan para demonstran dengan kekerasan, pemerintah Iran juga melakukan pelarangan terhadap jurnalis asing yang meliput demonstrasi serta menutup jaringan telepon dan internet.

Koresponden BBC, Jon Leyne, melaporkan bahwa gerakan demonstrasi besar-besaran ini dikendalikan oleh kelompok oposisi pemerintah. Leyne menambahkan, sejak pengumuman kemenangannya enam bulan lalu, Presiden Ahmadinejad merasa frustasi karena terus menerus diguncang protes.

Penolakan hasil pemilihan umum di jalanan ini merupakan peristiwa terbesar sejak Revolusi Islam 1979, yang menyebabkan ribuan orang ditahan dan lusinan lainnya tewas. Pemerintah, kemudian, membungkam para demonstran. Mereka akan diancam hukuman berat jika terus melanjutkan aksinya.

Di salah satu universitas, para mahasiswa menurunkan poster Presiden Ahmadinejad dan menginjak-injak. Untuk menjinakkan pemrotes, pemerintah menurunkan polisi dan milisi Basji mendatangai berbagai universitas di Iran. Tak urung, kedatangan mereka disambut bentrok dengan mahasiswa di pintu gerbang Universitas Teheran dan perguruan tinggi lainnya.

Dalam aksinya, para pemrotes yang didukung olek kelompok oposisi, mereka mengenakan sal hijau dan tutup muka meneriakkan yel-yel "Matilah Diktator!". Warna hijau dianggap sebagai simbol gerakan reformasi.

Kantor berita Iran, Irna, menyebutkan, "Para perusuh di jalan-jalan sekitar Universitas Teheran telah mengekspoltasi Hari Mahasiswa dan melawan hukum yang berlaku."

Pascademonstrasi, lusinan orang dijebloskan ke penjara, lima di antaranya dijatuhi hukuman mati.

Akihr pekan lalu, sebanyak 20 orang dari kelompok perempuan ditahan. Mereka secara berkala melakukan protes terhadap pemerintah. Di antara pemrotes terdapat seorang ibu yang mempertanyakan anak laki-laki dan perempuannya yang tewas akibat jadi korban kerusuhan pascapemilihan umum presiden. Namun, selanjutnya ibu ini dibebaskan.

Senin kemarin, mantan calon presiden Mir Hossein yang mengaku dari kelompok reformis, menyatakan bahwa gerakan protes menentang rezim akan berlangsung terus. Dalam pernyataan di situsnya, dia mengingatkan penguasa, "Pertempuran dengan bayang-bayang terjadi di jalanan!"

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya