Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 November 2024 20:44 WIB

Seorang anak laki-laki melihat di dekat klinik kesehatan milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNRWA), yang dihancurkan oleh buldoser Israel, setelah serangan Israel di Kamp Nour Shams, Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki Israel, 31 Oktober 2024. REUTERS/Raneen Sawafta

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

"Atas instruksi Menteri Luar Negeri Israel Katz, Kementerian Luar Negeri memberitahu PBB tentang pembatalan perjanjian antara Negara Israel dan UNRWA," kata Kementerian Luar Negeri Israel pada Senin 4 November 2024.

Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Majelis Umum PBB Filemon Yang, Kemlu Israel menyatakan bahwa penarikan tersebut berkaitan dengan perjanjian tahun 1967 mengenai operasi UNRWA dalam mendukung pengungsi Palestina.

Penarikan ini akan berlaku setelah masa transisi tiga bulan.

"UNRWA, organisasi yang karyawannya berpartisipasi dalam pembantaian 7 Oktober dan banyak karyawannya adalah anggota Hamas, adalah bagian dari masalah di Jalur Gaza dan bukan bagian dari solusi," tuding Katz.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, parlemen Israel bulan lalu menyetujui rancangan undang-undang untuk menutup operasi UNRWA di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki. Hal ini menuai kecaman dari masyarakat internasional, termasuk sekutunya Amerika Serikat.

UNRWA mengatakan larangan Israel terhadap operasinya akan menyebabkan “runtuhnya” pekerjaan kemanusiaan di Jalur Gaza yang dilanda perang.

“Jika undang-undang ini diterapkan, kemungkinan besar akan menyebabkan runtuhnya operasi kemanusiaan internasional di Jalur Gaza – operasi yang tulang punggungnya adalah UNRWA,” Jonathan Fowler, juru bicara UNRWA.

Badan PBB tersebut menyediakan pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan dasar lainnya kepada pengungsi Palestina dari perang 1948 seputar pembentukan negara Israel dan keturunan mereka, yang kini berjumlah hampir enam juta jiwa. Keluarga pengungsi merupakan mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza.

Namun, Katz menepis argumen tersebut, dengan mengatakan hanya sebagian bantuan yang dikirim ke Gaza oleh UNRWA.

"Bahkan sekarang, sebagian besar bantuan kemanusiaan ke Gaza dikirim melalui organisasi lain, dan hanya 13 persen yang dikirim melalui UNRWA," klaim Katz.

"Negara Israel berkomitmen pada hukum internasional dan akan terus memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dengan cara yang tidak membahayakan keamanan warga Israel," imbuhnya.

Meski demikian, kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa larangan Israel terhadap UNRWA dapat menciptakan hambatan lebih lanjut dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang parah di Gaza. Israel mengatakan badan-badan PBB dan kelompok bantuan lainnya dapat mengisi kekosongan tersebut, namun organisasi-organisasi tersebut bersikeras bahwa UNRWA sangat penting.

Pemberitahuan Israel kepada PBB datang ketika Program Pangan Dunia (WFP) pada Senin memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza “dapat segera meningkat menjadi kelaparan” karena pasukan Israel terus membatasi masuknya makanan dan pasokan lainnya ke wilayah tersebut.

Pada Sabtu, seorang pejabat WFP mengatakan badan tersebut tidak dapat berfungsi sebagai pengganti UNRWA di Gaza.

“Kami tidak dapat menggantikan fungsi penting UNRWA di Gaza, seperti pengelolaan tempat penampungan darurat, sekolah dan pusat kesehatan,” Martin Frick, kepala kantor WFP Berlin, mengatakan kepada kelompok media Jerman RND.

Pada Januari, Israel mengklaim bahwa lebih dari selusin anggota UNRWA mengambil bagian dalam serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel tahun lalu, di mana pejuang Palestina membunuh lebih dari 1.100 orang, sebagian besar warga sipil, dan menawan sekitar 250 orang.

Otoritas Israel mengklaim bahwa serangkaian penyelidikan menemukan beberapa "masalah terkait netralitas" di UNRWA, meski dibantah PBB.

Setelah serangan tersebut, tentara Israel melancarkan kampanye militer yang ganas di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 43.300 orang, membuat hampir seluruh 2,3 juta penduduknya mengungsi, dan membuat sebagian besar wilayah kantong Palestina menjadi puing-puing.

Pilihan Editor: Israel Bantah Hancurkan Kantor UNRWA di Tepi Barat

ANADOLU | AL JAZEERA

Berita terkait

Adik Yahya Sinwar Jadi Pemimpin De Facto Sayap Militer Hamas

39 menit lalu

Adik Yahya Sinwar Jadi Pemimpin De Facto Sayap Militer Hamas

Adik Yahya Sinwar, Muhammad Sinwar disebut menjadi pemimpin de facto sayap militer Hamas.

Baca Selengkapnya

Jenderal Iran Korps Garda Revolusi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

4 jam lalu

Jenderal Iran Korps Garda Revolusi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Jenderal Iran anggota Korps Garda Revolusi Iran meninggal dalam kecelakaan helikopter yang jarang t erjadi di negara itu.

Baca Selengkapnya

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

5 jam lalu

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

Pengadilan Gaza dipimpin oleh Richard Falk, pakar hukum internasional terkemuka dan mantan pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persaingan Trump-Harris hingga Hizbullah Terdesak

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Persaingan Trump-Harris hingga Hizbullah Terdesak

Berita Top 3 Dunia pada Senin 4 November 2024 diawali persaingan sengit Kamala Harris dan lawannya Donald Trump jelang pilpres AS

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Pejabat Militer Israel Ingin Gencatan Senjata

8 jam lalu

Ini Alasan Pejabat Militer Israel Ingin Gencatan Senjata

Banyaknya korban jiwa dan prospek militer yang suram mendorong para pejabat militer minta Netanyahu pertimbangkan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

10 jam lalu

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

Media Israel melaporkan bahwa hasil otopsi terhadap jasad Yahya Sinwar menunjukkan bahwa ia tidak makan apapun selama 72 jam terakhir sebelum terbunuh

Baca Selengkapnya

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

11 jam lalu

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

Malaysia telah memulai Langkah untuk dukungan pengusiran Israel dari PBB dengan menyusun rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

15 jam lalu

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza

Baca Selengkapnya

UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

17 jam lalu

UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengutuk serangan mematikan Israel di Gaza dan menyerukan penyelidikan segera

Baca Selengkapnya

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

18 jam lalu

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

WSJ melaporkan Iran kemungkinan akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dalam serangan balasan terhadap Israel dibandingkan serangan sebelumnya

Baca Selengkapnya