Fakta-fakta Menarik Soal Korea Utara yang Membantu Rusia Melawan Ukraina

Senin, 4 November 2024 11:05 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi tentara saat memeriksa unit tank Tentara Rakyat Korea, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 25 Maret 2024. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menerjunkan elit militer sekaligus pembantu dekat pemimpin Kim Jong Un dalam perang Rusia Ukraina. Jenderal sekaligus Wakil Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea, Kim Yong Bok, telah tiba di Rusia untuk mengawasi pasukan Korea Utara.

Kedatangan ini tidak dibantah atau dikonfirmasi oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin mengatakan, Rusia dan Korea Utara akan memutuskan menerapkan pakta yang dibuat pada Juni untuk saling membantu, jika terjadi agresi eksternal.

perjuangan mereka mempertahankan hak kedaulatan dan keamanan negara,” ujarnya.

Kedatangan Korea Utara menimbulkan kekhawatiran di Ukraina serta sekutu Barat dan Korea Selatan. Di balik kedatangan Korea Utara ini, terdapat beberapa fakta menarik.

Berikut adalah fakta menarik dari keterlibatan Korea Utara dengan Rusia dalam perang melawan Ukraina, yaitu:

Advertising
Advertising

Korea Utara Berjanji Mendukung Rusia sampai Menang

Korea Utara berjanji akan terus mendukung Rusia sampai mencapai kemenangan di Ukraina. Janji ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui,setelah pembicaraan dengan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov di Moskow.

“Kami ulangi bahwa kami akan selalu berdiri teguh di samping kawan-kawan Rusia kami hingga hari kemenangan,” kata Choe Son Hui, menurut terjemahan bahasa Rusia.

Lebih lanjut, Son Hui mengklaim tidak memiliki keraguan untuk mendukung Rusia meraih kemenangan.

“Kami tidak ragu sama sekali bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Rusia yang terhormat Vladimir Putin, tentara dan rakyat Rusia niscaya akan meraih kemenangan besar dalam

Jumlah Personel Korea Utara yang Bakal Dikirim

Dilansir rferl.org, Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan mengungkapkan, Korea Utara sedang bersiap untuk mengirim personel militer, termasuk pilot pesawat tempur ke Rusia. Lebih dari 12.000 diperkirakan akan tiba pada akhir 2024, menurut penilaian Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan. Penilaian ini tidak dibantahkan oleh Moskow dan Pyongyang sambil mengatakan kerja sama militer mereka sesuai dengan hukum internasional.

Di Washington, Departemen Pertahanan mengatakan, sebanyak 10.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia dan kemungkinan akan bergabung dalam perang melawan Ukraina dalam "beberapa minggu ke depan."

“Kami semakin khawatir bahwa Rusia bermaksud untuk menggunakan tentara ini dalam pertempuran atau untuk mendukung operasi tempur melawan pasukan Ukraina,” ujar wakil juru bicara Pentagon, Sabrina Singh.

Senjata yang Digunakan

Korea Utara “sangat mungkin meminta” Moskow untuk menggunakan senjata berteknologi canggih dan akan memberikan imbalan berupa pasukan untuk membantu Rusia melawan Ukraina.

Korea Utara akan meminta transfer teknologi Rusia yang berkaitan dengan senjata nuklir taktis, kemajuan rudal balistik antarbenua Korea Utara, satelit pengintaian dan kapal selam nuklir, kata Kim Yong Hyun melalui penerjemah bersama Menteri Pertahanan, Lloyd Austin. Sebelumnya, Rusia pernah melakukan kesepakatan ini dengan Iran yang mendapatkan dukungan militer untuk melawan Ukraina.

Pelatihan Tentara Korea Utara

Dilansir CNN, anggota parlemen Korea Selatan menyampaikan, Tentara Korea Utara sedang dipersiapkan untuk pindah ke garis depan perang Rusia melawan Ukraina setelah diajarkan perintah dasar Rusia. Sekitar 10.000 tentara Korea Utara menerima pelatihan militer di Rusia timur, Pentagon.

Rusia juga mengajari tentara Korea Utara sekitar 100 kata militer dasar, seperti "api" dan "di posisi.” Perwira Korea Utara juga dilarang menggunakan telepon dalam perang ini. Selain itu, Korea Utara juga telah meningkatkan langkah-langkah keamanannya. Namun, tentara Korea Utara sedang berjuang untuk berkomunikasi.

TIM TEMPO | RFERL
Pilihan editor: Korea Utara dan Rusia Sepakat Kompak Saling Bantu Bila Diserang

Berita terkait

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Menjelang Pilpres AS

43 menit lalu

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Menjelang Pilpres AS

Korea utara menembakkan rudal balistik yang kedua kalinya menjelang pilpres AS.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

3 jam lalu

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

Pilpres AS hari ini bisa saja hasilnya seri antara Kamala Harris melawan Donald Trump. Apa solusinya?

Baca Selengkapnya

Putin Bertemu Menlu Korea Utara di Moskow, Bahas Apa?

4 jam lalu

Putin Bertemu Menlu Korea Utara di Moskow, Bahas Apa?

Putin bertemu Menteri Luar Negeri Korea Utara di tengah tuduhan Barat bahwa Korut mengerahkan ribuan tentara untuk perang membela Rusia.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

8 jam lalu

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

Pakar UI dan CSIS menyoroti dampak Pilpres AS terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

16 jam lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

Hasil survei dua hari menjelang pilpres AS terlihat Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

16 jam lalu

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

18 jam lalu

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

Peneliti CSIS mengungkap dampaknya terhadap Indonesia bila Donald Trump atau Kamala Harris yang menang dalam pilpres 2024 di AS.

Baca Selengkapnya

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

19 jam lalu

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

Peneliti di CSIS mengungkap keunggulan Kamala Harris jika menangkan Pilpres AS, termasuk untungnya bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

19 jam lalu

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

WSJ melaporkan Iran kemungkinan akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dalam serangan balasan terhadap Israel dibandingkan serangan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

20 jam lalu

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya