WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 2 November 2024 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI pada Sabtu, 2 November 2024, memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah banjir bandang di Kota Velicia, Spanyol. Banjir yang melanda Kota Valencia telah menyebabkan sekitar 200 korban meninggal.
KBRI Madrid telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas WNI di Valencia. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban meninggal dari bencana banjir tersebut.
"KBRI juga telah menyampaikan imbauan kepada WNI agar waspada dan menghindari daerah terdampak atas kemungkinan bencana susulan," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI.
Berdasarkan data lapor diri KBRI Madrid, tercatat terdapat sekitar 200 WNI yang menetap di Valencia. Dalam keadaan darurat, hotline KBRI Madrid dapat dihubungi di nomor +34 619 31 23 80.
Selain jatuhnya korban jiwa, banjir bandang di Valencia juga menyebabkan puluhan orang hilang. Air bah telah melemparkan kendaraan, merobohkan jembatan dan menutupi kota-kota dengan lumpur sejak Selasa pekan lalu. Bencana banjir ini adalah yang terburuk selama beberapa dekade terakhir.
Menurut otoritas di Valencia timur, wilayah yang paling parah terkena dampak, 202 orang dipastikan meninggal. Pejabat di wilayah tetangga Castilla-La Mancha dan Andalusia di selatan telah mengumumkan tiga kematian tambahan di wilayah mereka.
Tim penyelamat yang dilengkapi dengan helikopter, drone, dan anjing pelacak mengarungi air dan mengaduk-aduk puing-puing untuk mencari puluhan orang yang diyakini pihak berwenang masih hilang. Pemerintah telah mengerahkan 500 tentara tambahan ke daerah yang dilanda bencana untuk memperkuat 1.200 tentara yang sudah berada di lokasi. Mereka diterjunkan untuk mencari, menyelamatkan korban, dan logistik. Sebanyak 500 tentara tambahan akan diberangkatkan pada hari Sabtu.
Garda Sipil telah menyelamatkan lebih dari 4.500 orang hingga Jumat sore, kata Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska. Namun tiga hari setelah bencana, harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat semakin menipis.
Gedung pengadilan di kota Valencia telah diubah menjadi kamar mayat. Sejumlah petugas kesehatan mengenakan baju terusan membawa tandu yang ditutupi kain putih. Beberapa daerah yang terputus tidak mendapatkan air, makanan, atau listrik selama berhari-hari akibat banjir. Jalan raya dan rel kereta api bayak yang belum bisa diakses.
Plihan editor: Lion Air Jemaah Umrah Surabaya Mendarat di Kualanamu, Gara-gara Sri Lanka