AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 2 November 2024 10:00 WIB

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat intelijen Amerika Serikat menuduh Rusia atas video palsu seorang imigran Haiti yang mengklaim telah memilih beberapa kali. Video ini adalah yang terbaru dari serangkaian kampanye disinformasi di tahap akhir pemilu AS.

Amerika Serikat mewaspadai potensi banjir kebohongan dari para aktor yang berafiliasi dengan Kremlin pada hari-hari terakhir dua kandidat yang bersaing memperebutkan kursi presiden yaitu Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger, pejabat pemilu tertinggi mengatakan video seorang imigran Haiti yang mengaku telah memberikan beberapa surat suara untuk Harris merupakan contoh disinformasi yang ditargetkan. Klip berdurasi 20 detik itu menampilkan seorang pria yang berkata dengan gaya bicara kaku. "Kami dari Haiti. Kami datang ke Amerika enam bulan lalu, dan kami sudah memiliki kewarganegaraan Amerika. Kami memilih Kamala Harris".

Raffensperger mengatakan video yang jelas palsu itu kemungkinan merupakan produksi Rusia. Pejabat intelijen Amerika secara langsung menyalahkan Rusia.

Dalam pernyataan bersama, Kantor Direktur Intelijen Nasional, FBI, dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur mengatakan Rusia berupaya menyebarkan keraguan tentanng integritas pemilu AS dan memicu perpecahan di kalangan warga Amerika. Peneliti disinformasi telah menyoroti upaya menimbulkan kekacauan dan mempengaruhi pemilih menjelang pemilu pada 5 November.

Advertising
Advertising

Pada bulan September, Departemen Kehakiman menuduh dua karyawan kantor berita RT yang disponsori Rusia menyalurkan sekitar US$ 10 juta melalui jaringan perusahaan cangkang ke para influencer media sosial Amerika. Di antara pemengaruh media sosial adalah pendukung terkemuka Trump di dunia maya.

Tokoh berpengaruh konservatif seperti Benny Johnson dan Tim Pool, yang masing-masing memiliki banyak pengikut di berbagai platform teknologi, mengakui bahwa mereka adalah bagian dari skema tersebut. Namun mereka menyangkal mengetahui sumber pendanaan.

Awal bulan ini, American Sunlight Project, kelompok penelitian disinformasi yang berpusat di Washington, mengatakan ratusan akun bot yang tampaknya pro-Rusia di X menyebarkan misinformasi pemilu dan memperkuat narasi palsu tentang Harris. Kelompok tersebut menjuluki akun-akun itu sebagai agen mata-mata karena telah bertahun-tahun menghindari deteksi.

REUTERS

Pilihan editor: Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Berita terkait

Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

19 menit lalu

Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

Zelensky mengecam negara sekutu Barat Ukraina yang tak berbuat apa-apa terhadap tentara Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

6 jam lalu

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Empat dari perusahaan Singapura diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

17 jam lalu

Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

Korea Selatan pada Jumat 1 November 2024 mengumumkan sanksi baru yang menargetkan 11 individu dan empat entitas dari Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

19 jam lalu

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

Calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menanggapi kritik dari mereka yang menyebutnya sebagai "teman negara Rusia".

Baca Selengkapnya

Menilik Kabar Pasukan Korea Utara Bergabung dengan Rusia dalam Perang Ukraina

21 jam lalu

Menilik Kabar Pasukan Korea Utara Bergabung dengan Rusia dalam Perang Ukraina

NATO mengonfirmasikan bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk ikut berperang di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Kutuk Larangan Operasi UNRWA oleh Israel: Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Rusia Kutuk Larangan Operasi UNRWA oleh Israel: Langgar Hukum Internasional

Rusia menyebut larangan Israel terhadap operasi UNRWA sebagai pelanggaran hukum internasional.

Baca Selengkapnya

AS: Rusia Rekrut 8.000 Tentara Korea Utara untuk Perang Ukraina

1 hari lalu

AS: Rusia Rekrut 8.000 Tentara Korea Utara untuk Perang Ukraina

Sebanyak 8.000 tentara Korea Utara dibawa ke Rusia untuk membantu perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Gugat Wawancara Kamala Harris Soal Perang Gaza di CBS

1 hari lalu

Donald Trump Gugat Wawancara Kamala Harris Soal Perang Gaza di CBS

Donald Trump mengatakan wawancara Kamala Harris di CBS soal perilaku Israel di Gaza adalah menyesatkan.

Baca Selengkapnya

WNI Ditangkap Custom and Border Protection Amerika Serikat Diduga Kasus Black Money Scam

1 hari lalu

WNI Ditangkap Custom and Border Protection Amerika Serikat Diduga Kasus Black Money Scam

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan ada WNI yang ditangkap petugas Custom and Border Protection (CBP) Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Dua Dokumen Laporan Latihan AU Israel Bocor, Pakar Israel Klaim Bukan Milik Mossad

1 hari lalu

Dua Dokumen Laporan Latihan AU Israel Bocor, Pakar Israel Klaim Bukan Milik Mossad

Dokumen tersebut berisikan laporan hasil latihan Angkatan Udara Israel pada 15 - 16 Oktober 2024 dan rencana menyerang Iran.

Baca Selengkapnya