Mengapa Elon Musk Mati-matian Dukung Donald Trump di Pilpres AS?

Reporter

Tempo.co

Kamis, 31 Oktober 2024 11:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk, orang terkaya di dunia sekaligus pemilik X dan CEO SpaceX dan Tesla, telah menjadi pendukung terbesar calon presiden AS Donald Trump. Elon Musk bahkan mengklaim bersedia mempertaruhkan nyawanya agar Donald Trump bisa kembali ke Gedung Putih.

"Meningkatkan risiko pembunuhan secara drastis, dan terlibat dalam politik, bukanlah hal yang ingin saya lakukan. Saya tidak ingin mati," kata Elon Musk di Pittsburgh pada bulan Oktober. "Namun, taruhannya sangat tinggi sehingga saya merasa tidak punya pilihan selain melakukannya".

Sebelum mendukung Donald Trump, taipan teknologi tersebut adalah penganut paham libertarianisme di Silicon Valley. Setelah Trump terpilih pada tahun 2016, para elit teknologi AS diundang ke Trump Towers untuk bertemu dengannya.

Elon Musk saat itu mengatakan bahwa ia merasa dapat meyakinkan dan mempengaruhi Donald Trump atas janji kampanyenya untuk mengungkap kemajuan pada isu-isu seperti imigrasi, menurut jurnalis teknologi Kara Swisher dalam bukunya "Burn Book".

Sebagai pendukung Donald Trump, Elon Musk telah mengucurkan dana raksasa. Dalam kampanye Donald Trump, Elon Musk menghabiskan hampir US$ 120 juta untuk mendanai para pendukung Trump.

Advertising
Advertising

"Musk yakin Trump akan menang dan yakin hal itu akan menghasilkan lebih banyak kontrak NASA untuk SpaceX, lebih banyak kontrak federal untuk Starlink, lebih banyak insentif untuk Tesla, perlindungan Pasal 230 untuk Twitter, dan peluang lain di seluruh portofolionya," ujar kapitalis ventura dan ahli strategi politik, Bradley Tusk dilansir dari Euronews.

Jika Kamala Harris yang menang sebagai presiden AS, maka Elon Musk akan menderita kerugian besar.

Pada Agustus lalu, Donald Trump mengatakan akan menunjuk Elon Musk sebagai menteri atau penasihatnya jika terpilih. Donald Trump menyebut Elon Musk adalah orang yang brilian.

Lenny Mendonca, mantan kepala penasihat ekonomi dan bisnis Gubernur California Gavin Newsom mengatakan dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump tak semata urusan bisnis. “Menurut saya, ada sekelompok wirausahawan yang telah meraih sejumlah kesuksesan dalam bisnis dan keuangan, tetapi memiliki ego yang membuat mereka percaya bahwa mereka berpengetahuan luas dan memiliki gagasan tentang segala hal,” kata Mendonca.

“Jadi, hal itu cenderung memuaskan ego mereka agar merasa bahwa mereka tidak hanya bisa menjadi pengusaha sukses dan orang kaya, tetapi juga bisa memengaruhi hasil pemilu.”

Namun ada alasan lain mengapa orang kaya, terutama mereka yang memperoleh kekayaannya di bidang teknologi, begitu terlibat dalam politik. "Saya kira ada juga sekelompok, saya sebut saja mereka, kaum techno-libertarian yang tidak punya kepercayaan pada pemerintah dan merupakan bagian dari kelompok yang ingin membubarkan semuanya," kata Mendonca.

"Dan saya pikir Musk termasuk dalam kelompok itu, meskipun faktanya tidak satu pun dari bisnisnya yang sukses akan ada jika tidak ada dukungan pemerintah yang substansial," ujarnya menambahkan.

EURONEWS

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Israel Hancurkan Sistem Rudal Iran hingga Tentara Israel Tewas di Gaza

Berita terkait

Arnold Schwarzenegger Dukung Kamala Harris di Pemilu AS, Blak-blakan Kritik Trump

1 jam lalu

Arnold Schwarzenegger Dukung Kamala Harris di Pemilu AS, Blak-blakan Kritik Trump

Arnold Schwarzenegger menyebut masa depan Amerika akan semakin terpecah jika Donald Trump terpilih kembali.

Baca Selengkapnya

Ini Orang-orang yang Bakal Diadili Trump jika Jadi Presiden Lagi

3 jam lalu

Ini Orang-orang yang Bakal Diadili Trump jika Jadi Presiden Lagi

Trump bersumpah untuk menyelidiki dan menuntut para pesaing politik, petugas pemilu, pengunjuk rasa pro-Palestina jika ia menjadi presiden lagi.

Baca Selengkapnya

The Washington Post Cabut Dukungan untuk Kamala Harris, Apa Alasannya?

21 jam lalu

The Washington Post Cabut Dukungan untuk Kamala Harris, Apa Alasannya?

Meski kehilangan 200.000 pelanggan, Jeff Bezos, CEO The Washington Post, membela keputusan untuk tidak memberikan dukungan kepada kandidat mana pun.

Baca Selengkapnya

Dua Penumpang Diusir dari Pesawat setelah Bertengkar karena Topi Kampanye Donald Trump

22 jam lalu

Dua Penumpang Diusir dari Pesawat setelah Bertengkar karena Topi Kampanye Donald Trump

Kedua penumpang itu diduga saling pukul setelah salah satu meminta penumpang lain membuka topi MAGA. Keduanya diusir dari pesawat.

Baca Selengkapnya

Ini Tanggal-tanggal Penting dalam Pemilihan Presiden AS 2024

22 jam lalu

Ini Tanggal-tanggal Penting dalam Pemilihan Presiden AS 2024

Pemilihan Presiden AS 2024 telah dimulai dengan pemungutan awal.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Ingatkan Warga akan Sisi Negatif Donald Trump

23 jam lalu

Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Ingatkan Warga akan Sisi Negatif Donald Trump

Kamala Harris menilai Donald Trump sedang mencari kekuasaan yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Hampir 45 Juta Warga AS Sudah Memberikan Suara Awal Jelang Pilpres

2 hari lalu

Hampir 45 Juta Warga AS Sudah Memberikan Suara Awal Jelang Pilpres

Hampir 45 juta warga Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara awal menjelang pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) pada 5 November

Baca Selengkapnya

Bill Gates Terang-terangan Dukung Kamala Harris di Pilpres AS Sumbang Rp 780 Miliar

2 hari lalu

Bill Gates Terang-terangan Dukung Kamala Harris di Pilpres AS Sumbang Rp 780 Miliar

Bill Gates terang-terangan mendukung Kamala Harris di Pilpres AS. Ia menyumbang dana hingga Rp 780 Miliar.

Baca Selengkapnya

Putri Pemilik: LA Times Tarik Dukungan untuk Kamala Harris karena 'Genosida Gaza'

2 hari lalu

Putri Pemilik: LA Times Tarik Dukungan untuk Kamala Harris karena 'Genosida Gaza'

Los Angeles Times, menurut putri pemiliknya, telah memutuskan dukungannya untuk pencalonan Kamala Harris sebagai presiden AS.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Leonardo DiCaprio Mendukung Kamala Harris

3 hari lalu

3 Alasan Leonardo DiCaprio Mendukung Kamala Harris

Leonardo DiCaprio mendukung, Kamala Harris dalam video Instagramdia pada Jumat, 25 Oktober 2024

Baca Selengkapnya