Top 3 Dunia: Yahya Sinwar Melawan hingga Napas Terakhir, PP Muhammadiyah Berduka

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 19 Oktober 2024 06:30 WIB

Seorang pria yang menurut tentara Israel adalah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, terlihat di Tal Al-Sultan, dalam tangkapan layar dari video selebaran yang diperoleh pada 17 Oktober 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin berisi berita seputar Timur Tengah. Berita pertama adalah peristiwa terbunuhnya Yahya Sinwar, pemimpin Hamas dalam serangan Israel. Sinwar dibunuh di rumahnya dan tak ada perisai manusia seperti yang diklaim Israel.

Berita lainnya adalah alasan negara-negara Arab tak melawan Israel hingga kematian Yahya Sinwar membuat PP Muhammadiyah terluka.

1. Melawan hingga Napas Terakhir, Begini Yahya Sinwar Menemui Kematiannya

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar terbunuh dalam sebuah baku tembak di Gaza selatan pada Rabu, 16 Oktober 2024, oleh pasukan Israel yang pada awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah menangkap musuh nomor satu negaranya, kata para pejabat Israel, seperti dilansir Reuters.

Badan intelijen telah mencari Sinwar selama berbulan-bulan dan secara bertahap membatasi area di mana ia dapat beroperasi, kata militer pada Kamis, setelah catatan gigi, sidik jari, dan tes DNA memberikan konfirmasi akhir tentang kematian Sinwar.

Hamas belum memberikan komentar, namun sumber-sumber dalam kelompok itu mengatakan bahwa indikasi yang mereka lihat menunjukkan bahwa Sinwar memang dibunuh oleh pasukan Israel.

"Puluhan operasi yang dilakukan oleh IDF dan ISA selama setahun terakhir, dan dalam beberapa minggu terakhir di daerah di mana dia dibunuh, membatasi pergerakan operasional Yahya Sinwar saat dia dikejar oleh pasukan dan menyebabkan dia dibunuh," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Namun tidak seperti para pemimpin militan lainnya yang dilacak dan dibunuh oleh Israel, termasuk komandan militer Hamas Mohammed Deif, yang terbunuh dalam serangan udara Israel pada 13 Juli lalu, operasi yang akhirnya menewaskan Sinwar bukanlah sebuah serangan yang direncanakan dan ditargetkan.

Simak di sini selengkapnya.

<!--more-->

2.
PP Muhammadiyah Berduka atas Kematian Yahya Sinwar

PP Muhammadiyah pada Jumat, 18 Oktober 2024, menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Yahya Sinwar tokoh hamas dan tokoh rakyat palestina yang dibunuh Israel secara biadab.
Advertising
Advertising

"Kami berharap dengan kematian Yahya Sinwar ini, semangat warga palestina tidak akan pernah kendor sedikitpun. Malahan dengan kepergian tokoh mereka yang gagah berani ini kami berharap semangat juang warga palestina untuk merebut kemerdekaannya semakin menyala-nyala dan bergelora karena kemerdekaan yang ingin mereka rebut itu jelas merupakan sesuatu yg luhur dan mulia," demikian keterangan PP Muhammadiyah.

PP Muhammadiyah pun mendoakan agar dalam waktu yang tidak terlalu lama warga palestina akan bisa mendapatkan apa yang mereka dambakan sehingga mereka dapat mendirikan dan membangun sebuah negara palestina yang merdeka dan berdaulat.

Yahya Sinwar salah satu pemimpin Hamas, gugur akibat serangan Israel dalam sebuah operasi militer di selatan Jalur Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, waktu setempat. Kematiannya sudah dikonfirmasi militer Israel. Hamas hingga berita ini dituliskan belum berkomentar perihal kematian Sinwar, namun sejumlah sumber di kelompok bersenjata itu mengindikasikan Sinwar betul telah terbunuh dalam sebuah operasi militer Israel.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden lewat sambungan telepon memberikan selamat kepada Netanyahu, begitu pula yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Biden sesumbar kematian Sinwar bisa memberikan sebuah kesempatan untuk mengakhiri perang Gaza dan para sandera dibebaskan.

Baca selengkapnya di sini.

<!--more-->

3. Terungkap, Ini Alasan Negara Arab Segan Melawan Israel

Serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza masih terus berlangsung hingga kini yang mengakibatkan lebih dari 42.000 warga Palestina kehilangan nyawa, termasuk bayi, anak-anak, wanita, dan warga sipil lainnya. Sejumlah negara Arab pun sering menyuarakan dukungan bagi Palestina. Tapi, kenapa negara Arab segan untuk melawan Israel?

Negara Arab rupanya memiliki berbagai alasan untuk tidak secara langsung melawan Israel. Alasan-alasan ini mencakup aspek politik, ekonomi, dan diplomasi yang kompleks. Berikut adalah faktor-faktor utama yang menyebabkan negara-negara Arab enggan terlibat langsung dalam konflik dengan Israel.

Kerjasama Ekonomi

Dilansir dari Foreign Policy, bagi negara-negara Arab moderat, Israel telah menjadi mitra ekonomi utama. Bahkan bagi Yordania dan Mesir, Israel telah menjadi urat nadi ekonomi. Dari negara-negara tersebut, Yordania merupakan negara yang paling bergantung pada Israel karena membutuhkan air dan energi penting.

Yordania adalah salah satu negara yang paling kekurangan air di dunia, dengan hanya memiliki 950 juta meter kubik air per tahun, padahal kebutuhan airnya sekitar 1,4 miliar meter kubik. Menurut perjanjian damai tahun 1994, Yordania berhak membeli 50 juta meter kubik air dari Israel setiap tahun. Israel pun telah membangun banyak fasilitas desalinasi sehngga memiliki cadangan air bersih yang cukup.

Baca selengkapnya di sini.

Berita terkait

Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

36 menit lalu

Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

Pembunuhan pada Yahya Sinwar telah menjadi kemenangan bagi Israel, namun tetap saja bagi Tel Aviv itu belum cukup.

Baca Selengkapnya

Kronologi dan Fakta-fakta Pembunuhan Yahya Sinwar

3 jam lalu

Kronologi dan Fakta-fakta Pembunuhan Yahya Sinwar

Pembunuhan Yahya Sinwar bukan hasil operasi militer atau pembunuhan yang ditargetkan.

Baca Selengkapnya

Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

3 jam lalu

Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel. Siapa saja yang berpotensi menggantikannya?

Baca Selengkapnya

Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

4 jam lalu

Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

Hamas telah mengumumkan kematian Yahya Sinwar lewat aplikasi percakapan Telegram.

Baca Selengkapnya

Israel Setop Impor Pangan Komersial, Warga Gaza Terancam Kelaparan Parah

4 jam lalu

Israel Setop Impor Pangan Komersial, Warga Gaza Terancam Kelaparan Parah

Israel menghentikan impor pangan komersial ke Gaza yang membuat bencana kelaparan kian parah.

Baca Selengkapnya

Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

9 jam lalu

Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

Israel mencoba menurunkan moral warga Palestina dengan mengedarkan video kematian Yahya Sinwar, yang terjadi malah sebaliknya.

Baca Selengkapnya

Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

14 jam lalu

Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

Yahya Sinwar dikenang oleh Iran sebagai martir. Visinya untuk membebaskan Palestina akan terus dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Hamas Umumkan Yahya Sinwar Gugur dalam Serangan Israel

14 jam lalu

Hamas Umumkan Yahya Sinwar Gugur dalam Serangan Israel

Hamas mengumumkan kematian pemimpinnya Yahya Sinwar, namun kelompok ini tak akan lenyap.

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar, Sosok Pemimpin yang Tak Pernah Takut Mati

15 jam lalu

Yahya Sinwar, Sosok Pemimpin yang Tak Pernah Takut Mati

Yahya Sinwar menunjukkan kepada rakyat Palestina tentang perlawanan yang sesungguhnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Khaled Mashal, Pemimpin Hamas yang Sementara Gantikan Yahya Sinwar

15 jam lalu

Mengenal Khaled Mashal, Pemimpin Hamas yang Sementara Gantikan Yahya Sinwar

Khaled Mashal pernah menjadi aktivis Ikhwanul Muslimin di usia 15 tahun. Kini ia ditunjuk sebagai pemimpin Hamas sementara menggantikan Yahya Sinwar.

Baca Selengkapnya